Rabu 05 Jul 2017 17:54 WIB

Parade Kuda Sandelwood Pertahankan Budaya Sumba

  Sejumlah joki cilik memacu kuda mereka saat gelaran Pacuan Kuda Tradisional (Main Jaran)  di kawasan Penyaring, Moyo Utara, Sumbawa, NTB, Ahad (11/11). (Antara/Ismar Patrizki)
Sejumlah joki cilik memacu kuda mereka saat gelaran Pacuan Kuda Tradisional (Main Jaran) di kawasan Penyaring, Moyo Utara, Sumbawa, NTB, Ahad (11/11). (Antara/Ismar Patrizki)

REPUBLIKA.CO.ID, WAIBAKUL, SUMBA TENGAH -- Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah menilai pergelaran Parade 1001 Kuda Sandelwood di daerah itu dapat membantu masyarakat Sumba untuk mempertahankan kebudayaan Sumba yang sempat hilang namanya.

"Sebenarnya parade ini bukan hanya sebagai bagian dari parade biasa, namun mempunyai makna filosofi yang kuat yakni kembali memperkuat budaya kita akan kuda Sandelwood itu sendiri yang sudah menjadi kekuatan masyarakat di pulau Sumba," kata Bupati Sumba Tengah Umbu S Pateduk saat ditemui di Waibakul, Sumba Tengah, Rabu (5/7).

Ia menjelaskan, dalam era memasuki era globalisasi dan menghadapi era persaingan maka sesungguhnya sebuah kekuatan yang mempunyai nilai ekonomis dan nilai budaya harus dipertahankan.

Kuda Sandelwood, lanjutnya hanya ada di pulau Sumba, dan tidak ada di daerah-daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu parade itu akan sangat membantu menjaga budaya akan kuda tersebut.

"Tetapi kalau mau jujur, kuda itu sendiri dianggap oleh masyarakat Sumba tidak hanya simbol peradaban orang Sumba, tetapi juga menjadi salah satu kekuatan ekonomi," tuturnya.

Artinya bahwa jika dikelola dengan baik, dapat membebaskan masyarakat Sumba dari masalah kemiskinan, tidak hanya bagi masyarakat Sumba Tengah tetapi seluruh masyarakat di salah satu pulau terbesar di NTT itu.

Bupati dua periode ini juga menilai bahwa pihaknya justru menilai parade kuda Sandelwood bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga bagian dari mempertahankan kearifan lokal serta kekuatan lokal.

Asisten II Sekda Provinsi Nusa Tenggara Timur Alesander Sena ditemui di Waibakul, menilai parade Kuda Sandelwood merupakan kesempatan baik yang harus dimanfaatkan secara baik oleh seluruh pemerintah daerah di pulau Sumba untuk memperkenalkan berbagai potensi wisatanya.

"Banyak potensi wisata yang tersebunyi. Momen ini merupakan saat yang bagus untuk mempromosikan wisata di setiap kabupaten yang belum terekspos oleh sejumlah media massa atau wisatawan," ujarnya.

Menurutnya saat ini pariwisata sedang menjadi perhatian pemerintah pusat. Banyak biaya yang digunakan agar pariwisata di NTT bisa dikembangkan dengan baik.

Selain parade kuda Sandelwood, ada juga festival tenun ikat, serta tour de flores 2017 yang akan dilaksanakan usai pergelaran kedua kegiatan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement