Senin 03 Jul 2017 02:00 WIB

Badan Geologi Keluarkan Rekomendasi Kawah Sileri Sejak April

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Gunung Dieng.
Foto: IST
Gunung Dieng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Geologi Kementerian ESDM sudah menyampaikan rekomendasi sejak April 2017 agar masyarakat/wisatawan tidak mendekati bibir Kawan Sileri dengan jarak kurang dari 100 meter kepada pihak pengelola waterboom, camat-camat di sekitar kawah-kawah Gunung Dieng, Bupati Banjarnegara dan Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara.

"Sebelum letusan Freatik yang terjadi pada Ahad (2/7) siang, letusan pernah terjadi pada Ahad (30/4) lalu. pada pukul 13.03 WIB berupa satu kali semburan lumpur dengan ketinggian 10 m dengan jarak lontaran hanya lk 1 m dari bibir kawah dengan ketebalan 1-2mm. Gempa letusan memiliki amplituda maksimum 7.2 mm, lama gempa 48.1 detik," ujar Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ego mengatakan setelah letusan pada bulan April, terjadi letusan berikutnya pada Rabu (24/5) pukul 09.41 WIB yang menyebabkan luapan air lk 1-2 m dari bibir kawah. Rekomendasi agar tidak mendekati bibir Kawah Sileri pada jarak 100 m sudah terus disampaikan oleh Badan Geologi-KESDM kepada pengelola waterboom, camat, Bupati Banjarnegara dan BPBD.

Badan Geologi selalu meningkatkan melalui beberapa langkah, diantaranya melalui koordinasi pengamat Gunung Dieng dengan BPBD Banjarnegara, Surat Kepala Badan Geologi kepada Pemerintah Kabupaten dan BPBD menjelang lebaran, buku panduan, dan melalui monitor realtime 24 jam dengan MAGMA.

Sekalipun tingkat aktifitas Gunung Dieng Normal, namun tetap direkomendasikan sebagai berikut, Masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang, karena adanya ancaman bahaya gas CO2 dan H2S yang berbahaya bagi kehidupan. Selain itu, masyarakat agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang dengan kedalaman lebih dari satu meter karena dari tempat tersebut masih berpotensi terancam bahaya gas CO2 dan H2S.

Masyarakat agar tetap tenang, tidak terpancing isu-isu terkait dengan aktivitas Gunung Dieng. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Banjarnegara, Pemkab Wonosobo serta Pemkab Batang tentang aktivitas Gunung Dieng. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari SATLAK PB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah.

Bagi wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata kawah disarankan tidak terlalu mendekat. Sehubungan dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik di kawah Sileri, maka masyarakat dan pengunjung diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan tidak mendekati kawah Sileri pada jarak 100 meter dari bibir kawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement