REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mewacanakan program pertukaran atau breeding untuk sejumlah satwa tertentu di Kebun Binatang Ragunan. Terutama untuk jenis satwa yang dinilai jumlahnya sudah terlalu banyak.
Hal tersebut diutarakan Djarot usai melakukan kunjungan ke Kebun Binatang Ragunan, Sabtu (1/7).
Salah satu hewan menurut Djarot adalah Harimau Sumatera. Menurut dia, jumlah Harimau Sumatera untuk di dalam satu kebun binatang di Ragunan sudah terlalu banyak.
"Kita Sekarang ada 40, harusnya kita cukup 25 atau 30," kata dia.
Orangutan juga tidak luput dari sorotan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini. "Orangutan juga /over, orangutan kita 40-an," kata dia lagi.
Untuk itu, menurut Djarot, pihaknya akan berusaha membuka kerja sama dengan kebun binatang lain di dalam maupun luar negeri. "Itu bisa kita tukar dengan binatang yang belum kita punya," ujar Djarot.
Djarot mencontohkan pertukaran Orangutan yang dimiliki Jepang dan Inggris untuk melakukan //breeding// atau perkembangbiakan. Menurut Djarot, pemerintah membuka hubungan dengan jepang dengan harapan bisa meminjam gorilla betina, sementara satu gorilla jantan nanti akan dikirim ke Jepang.
"Kita butuh betina kita punya tiga jantan Inggris begitu, cuma, untuk breeding yg bagus sementara ini jepang karena perlu lah kita punya anak, karena usia udah dua puluh tahun," ungkap Djarot.
Djarot menjelaskan, upaya barter ini dapat menjadi pilihan untuk mengatasi kelebihan kapasitas.
Djarot melakukan kunjungan ke sejumlah tujuan wisata pada liburan lebaran. Pada Sabtu (1/7) ini, dia mengunjungi Situ Babakan di Jagakarsa lalu dilanjutkan mengunjungi Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan.