Kamis 29 Jun 2017 23:29 WIB

Pimpinan DPR Bandingkan Kinerja KPK dengan ACRC di Korsel

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Gedung KPK
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah melontarkan kritik keras keras terhadap kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pegiat antikorupsi. Bahkan Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu membandingkan kinerja KPK dengan lembaga anti rasuah milik Korea Selatan atau Anti Corruption and Civil Right Commission (ACRC).

Itu disampaikannya saat kunjungan kerja ke Korea Selatan, dalam rangka menghadiri Second Meeting of Speaker of Eurasian Countrie's Parliament. Menurutnya, lembaga pemberantasan korupsi di Korea Selatan sangat kooperatif dengan Parlemen. Begitu juga dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat antikorupsi yang ada di Korsel.

"Di Korea ACRC dan pegiat antikorupsi bekerja sama dengan baik dengan National Assembly (DPR Korsel). Kalau di negara kita, DPR justru dihantam kiri kanan dan dikesankan sebagai sarang koruptor," jelas Fahri dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/6).

Dalam pengantarnya, Fahri menyatakan kinerja KPK kalah jauh dengan ACRC yang mampu membuat Korea Selatan terbebas dari korupsi dalam waktu 7 tahun. Sementara KPK sendiri sudah bekerja selama 15 tahun, tapi kinerjanya belum memuaskan.

"KPK sudah berdiri selama 15 tahun, tapi belum berhasil menjadikan Indonesia bebas dari korupsi. Maka itu saya ingin ketahui proses kerja ACRC," tegas Fahri.

Saat ini kinerja dan kualitas KPK tengah dipertanyakan oleh DPR RI dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK. Rencananya, Pansus yang dikomandani oleh Politikus Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa itu bakal mengembalikan fitrah KPK apabila memang sudah melenceng dari tujuan dibentuknya KPK.

"Pansus Angket KPK ini bukan untuk melemahkan KPK dalam memberantas korupsi tapi untuk memperbaiki kinerjanya," tegas anggota Komisi III DPR RI itu beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement