REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tiga tersangka penyerangan pos jaga Mapolda Sumut, Ahad (25/6) dibawa ke Jakarta. Satu tersangka lainnya yang meninggal akibat ditembak ketika menyerang polisi telah diserahkan pada keluarganya dan dimakamkan di Medan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, ketiga tersangka dibawa dengan menggunakan pesawat, Rabu (28/6), sekitar pukul 14.00 WIB. "Tiga tersangka berinisial SP, HP alias Boboy, dan FPY beserta seluruh barang bukti telah dibawa Densus 88 ke Jakarta dengan pesawat udara melalui bandara Kualanamu," kata Rina, Rabu (28/6).
Empat tersangka dalam kasus ini, yakni SP, AR, Hendri alias Boboy, dan FPY. SP, dan AR berperan sebagai pelaku penyerangan di Mapolda Sumut.
AR tewas ditembak polisi saat penyerangan. Boboy bertugas melakukan survei dan pemetaan tentang lokasi Polda Sumut. Sementara FPY merencanakan penyerangan tersebut.
Rina menjelaskan, polisi juga telah mengembalikan beberapa saksi kepada keluarga mereka masing-masing. Mereka tidak terbukti terlibat dalam kasus tersebut."Kami telah mengembalikan kepada keluarga mereka saksi-saksi yang berdasarkan hasil pemeriksaan tidak terlibat dalam kasus penyerangan pos jaga III Polda Sumut," ujar dia.
Baca juga: Jenazah Penyerang Mapolda Sumut Ditolak Warga
Sementara itu, jenazah AR telah dimakamkan di Perkuburan Islam Jalan Kemiri I Lingkungan I, Sudirejo II, Medan Kota, Medan, Rabu (28/6).
Jenazahnya dikuburkan satu liang dengan kakek, nenek, dan pamannya setelah sempat ditolak warga saat akan dimakamkan di dekat kediamannya di Jl Makmur, Dusun V Dahlia, Sambirejo Timur, Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
AR dan SP menyerang pos penjagaan Mapolda Sumut, Ahad (25/6) sekitar pukul 03.00 WIB. Seorang polisi bernama Aiptu M Sigalingging tewas dengan sejumlah luka akibat senjata tajam.
Sementara rekannya yang ikut berkelahi dengan pelaku, Brigadir E Ginting, dalam kondisi baik.AR ditembak mati oleh polisi saat penyerangan terjadi. Sementara SP ditembak di bagian paha dan masih dalam perawatan hingga sekarang. Keduanya teridentifikasi sebagai anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan diduga berafiliasi dengan ISIS.