Sabtu 24 Jun 2017 19:13 WIB

PKL Dadakan Berdatangan ke Sukabumi

Pedagang Kaki Lima
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pedagang Kaki Lima

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah diikuti kedatangan para pedagang kaki lima ke sejumlah lokasi dan titik pusat keramaian di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Dari pantauan di lokasi, Sabtu (24/6), PKL dadakan tersebut menggelar dagangannya di Jalan Ahmad Yani dan Ciwangi, barang dagangan yang dijual seperti pakaian, bunga potong, kulit ketupat, pakaian muslim dan keperluan lebaran lainnya.

"Harganya lumayan murah jika dibandingkan di toko, sehingga saya berbelanja beberapa potong pakaian seperti kaos distro yang harganya hanya Rp100 ribu/3 potong," kata salah seorang pembeli Henky Adinata.

Ia yang baru saja pulang kampung ke rumahnya di Gentong Mas Indah, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi dari Pontianak, Kalimantan Barat langsung berkeliling Kota Sukabumi dan memilih berbelanja di PKL. Dirinya pun beralasan berbelanja di PKL karena harganya lebih mudah dan bisa ditawar.

Sama halnya dengan warga Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi Yeni Haryani memilih berbelanja kulit ketupat dan bunga potong di emperan jalan karena enggan masuk ke pasar yang kondisinya sudah dipadati oleh ribuan orang yang datang dari berbagai daerah.

"Awalnya saya tidak mau keluar rumah karena jalan sudah dipadati warga, namun karena belum beli kulit ketupat saya terpaksa berbelanja walaupun harus berdesakan beruntung ada penjual dadakan yang mangkal di pinggir jalan," katanya.

Sementara, Kabid Penegak Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Kota Sukabumi Sudrajat mengatakan pihaknya sudah mengimbau kepada PKL dadakan tersebut agar tidak mendirikan lapaka di trotoar, bahu dan badan jalan jika tidak ingin ditertibkan oleh pihaknya.

Harus diakui keberadaan PKL tersebut di sisi lain bisa membantu dan mempermudah warga yang ingin berbelanja tetapi juga mengganggu arus lalu lintas apalagi tempat berjualan di jalur sibuk yakni pusat perbelanjaan dan keramaian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement