REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggguna KRL Jabodetabek kini bisa membeli kartu untuk layanan uang elektronik dengan harga miring. PT Jakarta Commuter Jabodetabek (KCJ) bekerja sama dengan bank-bank penerbit uang elektronik, seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA, memberikan diskon atas biaya kartu bagi pelanggan KRL yang membeli kartu perdana. Promo ini hanya berlaku selama periode angkutan Lebaran, sejak H-7 Lebaran hingga H+7 Lebaran atau Juli 2017.
Direktur Utama PT KJC Muhammad Nurul Fadhila menjelaskan, nantinya loket di stasiun-stasiun yang melayani penumpang KRL akan menyediakan kartu uang elektronik seharga Rp 30 ribu, dengan nilai saldo di dalamnya sebesar Rp 20 ribu. Artinya, biaya kartu yang dikenakan oleh pihak perbankan hanya Rp 10 ribu. Harga ini berbeda dengan harga uang elektronik untuk kartu perdana yang biasanya ditawarkan. Biasanya, harga kartu perdana sebesar Rp 50 ribu hanya terisi saldo Rp 30 ribu, atau dikenakan biaya kartu hingga Rp 20 ribu.
"Jadi sampai tanggal 2 Juli nanti, selama masa Lebaran, dijual harga khusus. Jadi kartu perdana dijual Rp 30 ribu bisa mendapatkan saldo Rp 20 ribu. Biasanya, Rp 50 ribu kartu perdana saldo isinya Rp 30 ribu," ujar Nurul, di Jakarta, Selasa (20/6).
Penjualan kartu akan dilakukan di seluruh stasiun, tetapi akan terfokus di stasiun-stasiun padat penumpang termasuk Stasiun Bekasi, Jatinegara, dan Manggarai. Ia mengatakan, promosi uang elektronik bertujuan untuk menekan penggunaan THB (Tiket Harian Berjaminan) yang hingga saat ini masih populer di kalangan penumpang. Tak hanya itu, penggunaan uang elektronik juga dipercaya mengurangi antrean di loket-loket stasiun. "Demi mengurangi penggunaan single trip juga ini (uang elekronik)," katanya.