Senin 19 Jun 2017 23:26 WIB

Menko PMK Terima Gubernur Guizhou, Bahas Apa?

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menerima audiensi Gubernur Provinsi Guizhou, Sun Zhigang beserta tim di kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta , Senin sore (19/06).
Foto: istimewa
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menerima audiensi Gubernur Provinsi Guizhou, Sun Zhigang beserta tim di kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta , Senin sore (19/06).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menerima audiensi Gubernur Provinsi Guizhou, Sun Zhigang beserta tim di kantor Kemenko PMK, Jalan Merdeka Barat Jakarta , Senin sore (19/06). Pada kesempatan ini Menko PMK, Puan Maharani menyampaikan apresiasi atas tindak lanjut pertemuan pembahasan kerjasama sebelumnya. 

Diketahui bahwa Menko PMK pernah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Guizhou dan menyampaikan pidato pada event tahunan Guizhao. Tercatat Menko PMK melakukan pertemuan dengan Mr. Chen Min’er, Party Secretary of CPC Guizhou Provincial Committee. Pertemuan membahas potensi kerjasama pendidikan dan pariwisata Provinsi Guizhou dengan RI. Adapun beberapa lokasi yang dikunjungi adalah kawasan pendidikan kejuruan di Kota Qingzhen, Guizhou Big Data Exhibition Center, dan air terjun Huanggoshou. 

Gubernur Sun Zhigang menyampaikan bahwa pidato dan kunjungan Menko PMK ke lokasi-lokasi di Provinsi Guizhou memberikan kesan mendalam bagi Provinsi Guizhou. Lebih lanjut Gubernur Sun Zhigang menyampaikan tujuan pertemuan kali ini guna membahas lebih lanjut pertukaran dan melanjutkan kerjasama serta membuka era kerjasama yang baru. 

Pada pertemuan ini, Menko PMK sekaligus memperkenalkan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey yang turut mendampinginya. Menko PMK menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Utara saat ini sedang mencari partner kerjasama pariwisata, perikanan, dan pendidikan sekaligus mengharapkan agar Gubernur  Sun Zhigang dapat mengunjungi Sulawesi Utara secara langsung untuk melihat potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara. 

“Tentunya bila kerjasama ini bisa ditindaklanjuti, maka akan lebih baik. Berkaitan dengan pariwisata, saya sempat mengunjungi air terjun Huanggoshou, alamnya sangat mirip Sulut. Oleh karenanya akan saling menguntungkan jika antara Provinsi Sulut dan Provinsi Guizhou dapat menjadi Sister City untuk kerjasama di sektor pariwisata, perdagangan dan perikanan,” harap Menko PMK.

Ditambahkannya, perkembangan hubungan bilateral antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir sangat baik. Menko PMK juga mengungkapkan bahwa Indonesia senang sebagai negara berkembang pertama yang dapat menjalin High Level Meeting People to People Exchange Mechanism dengan RRT. Pertemuan lanjutan yang ketiga, rencananya akan berlangsung di kota Solo, Jawa Tengah pada November mendatang. Dengan kunjungan Gubernur Sun Zhigang diharapkan mampu  mendorong keberhasilan pertemuan ketiga tersebut.

Sementara itu, Gubernur Sun Zhigan mengungkapkan bahwa di sektor pendidikan terdapat kerjasama dengan 15 perguruan tinggi di Indonesia dan sekitar 20 lebih mahasiswa sedang belajar di Guizhou, ini menandakan hubungan kerjasama pendidikan Pemerintah Indonesia dan Guizhou sangat baik. Di bidang pariwisata, sekitar 12 ribu orang Indonesia berkunjung ke Guizhou tahun lalu. 

Ditambahkan Gubernur Sulut, bahwa Sulut telah mengirim 20 anak untuk belajar bahasa mandarin di Guangzhou, 30 anak belajar pertanian di Guangdong dan 60 anak belajar mandarin, pariwisata dan agribisnis. 

“Kami sangat mengharapkan kerjasama ini dapat diperluas tak hanya sebatas dengan Provinsi Guizhou namun ke provinsi lain di Tiongkok,” harap Olly dalam keterangan tertulisnya.

Guizhou setidaknya memiliki 5 strategi  pengembangan bakat yang berhasil meningkatkan jumlah profesionalisme antara lain di bidang manajemen perusahaan, teknologi profesional, talenta praktis perdesaan dan talenta bergelar doktor. Guizhou juga berhasil mengembangkan proyek pembangunan pedesaan dengan memodernisasi sistim produksi, pengolahan dan pemasaran (value chain) komoditas, penyediaan infrastruktur dan bantuan teknis. Guizhou dalam mengentaskan kemiskinan dengan pengaturan status keuangan rumah miskin dan berhasil mengentaskan sebanyak 1,23 juta rumah tangga dari kemiskinan pada 2014. 

Gubernur Sun Zhigang juga mengungkapkan bahwa Guizhou memiliki keindahan alam dan taman konservasi serta 2 situs warisan budaya dunia (world heritage) dan berbagai kawasan perlindungan alam dan situs purbakala tingkat nasional. Indonesia dapat mempelajari upaya pelestarian peninggalan budaya dan lingkungan hidup serta promosi pariwisata. Di sisi lain, Guizhou merupakan pusat industri penting RRT untuk penerbangan dan elektronik. Di Guiyang (ibu kota propinsi) juga  akan mengembangkan 2 taman industri pengobatan modern China.

Turut hadir  mendampingi Menko PMK, Sesmenko PMK, Y.B Satya Sananugraha, Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono, Staf Khusus Menko PMK bidang Hubungan negara dan Kelembagaan Masyarakat, Dolfie O.F.P, Staf Ahli Menko PMK bidang Sustainable Development Goals Pasca 2015, Ghafur Akbar Dharma Putra, Staf Khusus Bidang hubungan dan Bantuan Luar negeri, Prasetijono Widjojo, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.

Sedangkan Gubernur Sun Zhigang didampingi Secretary general of Guizhou Provincial People's Government, Tang Dezhi , Director general of Education department , Wang Fengyou, Director general of Commerce department, Ji Hong,  Director gener al of Guizhhou foreign affairs office, Chen Li, Chief planber of Guizhou provincial tourism development commission, Shi Jingyi dan Deputy secretary general of Guizhou Provincial People's Government, An Jiuxiong.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement