REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dana dari Program Keluarga Harapan (PKH) tidak disalahgunakan. Menurut dia, dana PKH sebesar Rp 1,89 juta setahun tersebut hanya boleh digunakan untuk pendidikan dan gizi anak.
''Kalau ibu-ibu ambil uang Rp 500 ribu, terus suami minta Rp 200 ribu untuk beli rokok, boleh nggak? Nggak boleh ya,'' ucap Jokowi, kepada ibu-ibu dalam peluncuran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) oleh BRI dan Kemensos, di Kabupaten Banjarnegara, Jumat (16/6).
Menurut Jokowi, pemberian makanan tambahan sangat penting anak balita, anak sekolah dan juga ibu -ibu hamil. Hal tersebut agar anak -anak Indonesia bisa sehat dan cerdas sehingga tidak kalah dengan sumber daya manusia dari negara lain.
''Kita harapkan ini terus kita perbaiki bersama sama agar anak -anak sehat dan pintar, lalu bisa bersaing dengan negara lain,'' ujarnya.
Kabupaten Banjarnegara menjadi kota ke-24 yang mendapat giliran penyelenggaraan acara seremoni peluncuran PKH (Program Keluarga Harapan). PKH yang diluncurkan di Kabupaten Banjarnegara merupakan kelanjutan dari program serupa yang sebelumnya telah diluncurkan di kota Makassar, Padang, Palembang, Lampung, Batam, Balikpapan, Kediri, Medan, Mataram, Pekanbaru, Jambi, Bangka, Nganjuk, Kendari, Labuan Bajo, Banjarmasin, Batulicin, Halmahera, Tomohon, Tondano, Masamba dan Palu.
Diresmikan di Kabupaten Banjarnegara, Bank BRI juga turut meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang diserahkan secara simbolis kepada 1.000 (Seribu) orang perwakilan dari masyarakat setempat.
PKH merupakan salah satu program Kementerian Sosial yang bertujuan untuk menyalurkan bantuan sosial (Bansos) non tunai kepada masyarakat yang kurang beruntung secara tepat, cepat dan mudah melalui KKS - BRI. Pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) - BRI dapat menggunakannya untuk bertransaksi di e-Warong KUBE-PKH.
Selain itu, dapat juga digunakan untuk bertransaksi di 10.628 unit kerja konvensional Bank BRI, 23.125 jaringan ATM BRI dan 97.597 Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan operasional e-Warong menerapkan pengelolaan keuangan secara digital, menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga murah bagi anggota Keluarga Miskin khususnya peserta PKH, dan sebagai tempat pemasaran produk-produk KUBE dan hasil usaha ekonomi produktif peserta PKH.