REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kembali kebijakan satu peta yang diinstruksikannya pada tahun lalu. Dalam rapat terbatas (Ratas) perkembangan kebijakan satu peta yang digelar hari ini, Jokowi mengatakan, pemerintah baru menyelesaikan 26 peta dari 85 target peta tematik yang harus diselesaikan.
"Laporan yang saya terima, dari 85 target rencana aksi peta tematik yang diatur dalam Perpres no 9/2016, baru 26 peta yang sudah lengkap untuk seluruh wilayah Indonesia. 57 peta lainnya masih dikompilasi. Dan 2 peta tematik masih belum ada," jelas Jokowi saat pembukaan Ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (13/6).
Ia mengingatkan, pada Ratas 27 April tahun lalu, ia menginstruksikan dilakukan percepatan pelaksanaan kebijakan satu peta. Kebijakan ini dinilainya sangat penting dan dibutuhkan untuk menyatukan seluruh informasi peta yang dikeluarkan oleh berbagai sektor dan kemudian diintegrasikan ke dalam satu peta.
"Sehingga tidak terdapat lagi perbedaan dan tumpang tindih informasi geospasial dan hanya akan ada satu referensi geospasial yang menjadi pegangan dalam pembuatan kebijakan strategis maupun penerbitan perizinan," ujarnya.
Presiden meyakini, kebijakan satu peta ini dapat menjadi solusi atas berbagai konflik yang muncul akibat tumpang tindih pemanfaatan lahan serta dapat membantu menyelesaikan masalah batas daerah di seluruh Indonesia.