REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengatakan kemacetan dari mulai ruas jalan Pancoran hingga Kuningan Jakarta Selatan pada Senin (12/6) merupakan dampak dari proses pembangunan underpass Kuningan. Karena pembangunan tersebut, tiga jalur yang dilalui oleh kendaraan berkurang menjadi satu jalur.
"Otomatis kan arus yang ke arah sana mengalami perlambatan yang signifikan. Nah itu makanya kenapa kami mengimbau meskipun rekayasa lalin kita juga sudah dikerjakan, petugas juga sudah kami tempatkan tetapi sebenernya kalau masyarakat bisa memanfaatkan public transport akan jauh lebih baik ya," ujar Sigit di Balai Kota, Senin (12/6).
Sigit juga mengatakan, aksi mogok kerja karyawan kontrak PT Transportasi Jakarta (PT. Transjakarta) memberi pengaruh terhadap kemacetan di ruas jalan Pancoran hingga Kuningan. "Hari ini pun juga sempat terhenti sejenak pelayanan Transjakarta. Itu juga menjadi pengaruh yang menyebabkan antrean di wilayah Jakarta Selatan juga semakin tinggi meskipun tadi kan semua sentral di Harmoni," katanya.
Selain itu, Sigit mengatakan, pihaknya sudah memberikan antisipasi terkait kemacetan ini. Yakni, Dishub Pemprov Jakarta sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas bersama dengan jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya dan menempatkan petugas untuk membantu mengurai kemacetan.
"Yang paling penting adalah memastikan pada si kontraktor bisa bekerja sesuai dengan time schedule yang sudah disampaikan," ujarnya.
Perubahan time schedule, kata Sigit, nantinya akan berpengaruh pada penempatan polisi di lapangan. "Hari ini memang berat karena posisi sudah tinggal satu lajur yang bisa digunakan. Ya kami juga lagi minta secepatnya ada bagian yang bisa dilakukan sehingga ada penambahan ruas jalur di jalan tersebut," katanya.
Sebelumnya kemacetan di ruas jalan Pancoran dan Kuningan menjadi trending topic di media sosial Twitter. Kemacetan tersebut dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
