Jumat 16 Feb 2018 22:27 WIB

Macet Parah, Warga: Bogor ke Cikarang Sembilan Jam

Jasa marga memberlakukan jalur contra flow atasi macet di tol Jakarta-Cikampek.

Kemacetan di jalan tol Jakarta - Cikampek kawasan Cikunir, Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kemacetan di jalan tol Jakarta - Cikampek kawasan Cikunir, Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI  -- Sejumlah pegendara di lintasan Tol Jakarta-Jakarta Cikampek terjebak kemacetan hingga sembilan jam pada Jumat siang. Kemacetan terjadi akibat tingginya volume kendaraan pada arus libur Imlek 2018.

 

"Saya mau menuju Kota Bandung. Berangkat dari Bogor pukul 05.00 WIB, tetapi pukul 14.00 WIB baru sampai Cikarang, Kabupaten Bekasi," kata salah satu pengendara Dini Agustina (30) di Bekasi.

 

Menurut dia, kemacetan panjang mengekor mulai dari lintasan Jakarta Outer Ring Road (JORR) menjelang Simpang Susun Cikunir dan berlanjut hingga Karawang, Jawa Barat. "Titik terparah di sekitar Kota Bekasi sampai GT Cikarang Utama," katanya.

 

Walaupun sempat memanfaatkan jalur 'contra flow' perjalanan yang dibuka oleh operator jalan tol, kendaraan tetap tidak berjalan mulus karena ada beberapa titik pemberhentian oleh petugas polisi.

"Jalur contra flow juga tersendat karena di beberapa titiknya ada setopan polisi," katanya.

Dini memilih melintasi jalur dalam kota lewat Jalan Setu dan masuk kembali Tol Jakarta-Cikampek melalui Karawang. "Perjalanan relatif lebih lancar, kemacetan di beberapa titik masih wajar," katanya.

 

Keluhan yang sama disampaikan seorang penumpang bus yang juga terjebak kemacetan, Riefky Yusniardi (29).

 

Bus jenis AntaVaya Executive Coach dengan nomor polisi B 7017 PGA yang ditumpanginya harus terjebak kemacetan selama tujuh jam dalam menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Kota Bekasi. "Berangkat pagi, sore ini baru nyampe. Macetnya parah," katanya.

 

Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah mengatakan pemberlakuan contra flow dibuka sejak pukul 10.30 WIB, sepanjang 15 kilometer mulai dari kilometer 29 hingga 44. "Kebijakan ini kami berlakukan cukup lama dan berhasil memotong ekor kemacetan yang semula berawal sejak di Bekasi Barat," ujarnya.

 

Selepas titik akhir contra flow di kilometer 44 lalu lalang kendaraan berangsur lancar sejak kilometer 46. Pada saat bersamaan, kata dia, arus kendaraan yang mengarah menuju Jakarta mulai menunjukkan peningkatan volume.

 

"Jika volume kendaraan yang mengarah ke Jakarta terus meningkat, bisa saja 'contra flow' dihentikan agar tak lantas mengakibatkan kemacetan di kedua jalur tol," katanya.

 

Meskipun padat, kata Irwansyah, prediksi jumlah kendaraan saat puncak arus mudik Imlek pada Kamis (15/2) malam nyatanya meleset. "Perkiraan kami, saat puncak arus mudik kendaraan yang melintas bisa sampai 78 ribu unit alias naik 4,2 persen dari jumlah rutin harian di angka 74.785 unit. Namun nyatanya kendaraan yang masuk gerbang Cikarang Utama hanya 600 ribu unit," ujarnya.

Meskipun jumlah kendaraan meleset, tetap saja kepadatan kendaraan terbilang tinggi hingga mengakibatkan lamanya perjalanan.

 

Hal ini tidak terlepas dari masih banyaknya kendaraan nongolongan I yang melintas meskipun sudah diimbau untuk tidak melintas tol mulai Kamis (15/2) pukul 15.00 WIB hingga Jumat (16/2) pukul 12.00 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement