Ahad 11 Jun 2017 20:39 WIB

PKB Akui Sulit Calonkan Khofifah, Ini Alasannya

Rep: Santi Sopia/ Red: Bilal Ramadhan
 Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mengakui sulit mencalonkan Khofifah Indar Parawansa yang saat ini merupakan Menteri Sosial RI pada kontestasi Pilkada Jatim 2018. Sejak setengah bulan lalu, PKB telah berdeklarasi mencalonkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

"Agak kesulitan Khofifah mencalonkan diri, pasti akan ada perlawanan karena Khofifah ini ketua umum muslimat (Nahdlatul Ulama)," kata di Jakarta, Ahad (11/6).

Khofifah diketahui pernah dua kali maju dalam Pilkada Jatim sebagai gubernur dan hasilnya gagal. Menurut dia, dari PKB memang tidak punya pilihan lain kecuali Gus Ipul yang saat ini Wakil Gubernur Jatim sekaligus kader PKB tersebut.

"Kenapa enggak ke mbak Khofifah? Waktu lawan Pakde Karwo dan kedua lawan Saiful," katanya.

Ia mengatakan ada beberapa faktor yang membuat PKB yakin mendukung Gus Ipul. Pertama karena Jawa Timur itu basis utama Nahdlatul Ulama (NU). Secara kultur di sana adalah Nahdliyin. Kiai-kiai sepuh untuk momen kali ini bersatu mendorong Gus Ipul.

Sebagai partai yang diprakasai ulama dan kiai, lanjut dia, PKB sudah memastikan mendukung dan bekerja habis-habisan untuk kandidatnya tersebut. Selain itu, pengalaman Gus Ipul yang pernah menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu, pernah di DPR, dan pernah dua kali menjadi Wakil Gubernur Jatim sudah cukup menjadi bekal memimpin Jatim.

Terkait dengan koalisi, PKB tidak ingin mengambil sendiri. PKB terbuka berkoalisi dengan siapa pun. "Siapa yang bisa ambil Jatim dan Jabar itu yang dapat dipastikan jadi presiden, oleh karena itu apakah wakilnya dari Gerindra atau PDIP tergantung dua hal, pertama cawagub nya mau siapa saya dengar Demokrat akan ke Gus Ipul," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement