REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut sudah mendata dampak kerusakan banjir Garut pada Senin (5/6) malam hingga Selasa, (6/6) dini hari. Kerusakan melanda areal perumahan, infrastruktur, dan lahan pertanian.
Diketahui, dari data kerusakan di Kecamatan Taragong Kidul terdapat dua rumah kategori rusak berat, dua rusak sedang dan 419 terendam. Kerusakan di Kelurahan Sukagalih dan Jayawaras itu membuat 446 keluarga atau 1705 jiwa menjadi terdampak banjir.
Adapun kerusakan infrastruktur terjadi di jembatan alternatif penghubung Desa Taragong dan Kelurahan Pataruman, Jalan Kalidung Bojongkaliki dan sejumlah jalan lainnya. "Untuk yang infrastruktur mengalami rusak berat dan perlu segera ditangani agar tak mengganggu aktivitas masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Dadi Dzakaria, Rabu (7/6).
Kerusakan juga ikut melanda areal pertanian warga yaitu di lahan sawah blok Cigarukguk Kampung Tanjakan seluas sekitar dua hektar. Ada pula lahan sawah blok Cilutung, Desa Mekargalih sekitar dua hektare. "Sebelum dipanen mengalami rusak berat akibat banjir ini," ujarnya.
Selain itu, masing-masing dua unit kendaraan roda dua dan roda empat dikabarkan hanyut terbawa arus. Fasilitas pendidikan seperti kampus STIE Yasa Anggana, SDN Tarogong 1 dan 2 mengalami kondisi terendam. "Adapun kerugian yang diakibatkan banjir tersebut belum dapat dihitung. Korban jiwa nihil," ucapnya.