Selasa 06 Jun 2017 21:38 WIB

Kesadaran Pedagang Terkait Tera Timbangan Masih Kurang

Rep: Arie Lukhardianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Alat timbang
Foto: harga.link
Alat timbang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala UPT Metrologi Legal Kota Bandung Tete Rustandi mengatakan, kesadaran pedagang pasar tradisional untuk terkait tera timbangan masih kurang. Hingga saat ini sosialisasi ke semua pedagang terkait pentingnya mentera terus dilakukan.

"Kami juga melakukan pendataan, untuk melihat sejauh mana pedagang mentera timbangannya. Namun, dari 37 pasar yang ada di Kota Bandung yang baru terdata 14 pasar," ujar Tete kepada wartawan, Selasa (6/5).

Menurut Tete, pengamatan ke sejumlah pasar tradisional dilakukan untuk melihat berapa banyak pedagang pasar yang rutin mentera alat timbangannya. Dari hasil pendataan tersebut,  pihaknya baru akan melakukan aksi bagaimana agar kesadaran pedagang bisa terus meningkat.

"Kami akan menjemput bola berkeliling untuk menyosiaslisasikan tera ini. Pada Agustus ini, akan ke pasar tradisional dan modern," katanya.

Tete mengatakan, untuk mengintensifkan sosialisasi, pihaknya akan mengundang asosiasi dan PD Pasar. Khusus untuk target retribusi dari tera dan tera ulang, tahun ini UPTnya menargetkan Rp 300 juta.  Target sendiri, baru ditetapkan pada Mei ini. Bila dibandingkan tahun lalu, perolehan retribusi sampai Mei mengalami kenaikan. Yakni, dari Rp 37 juta di tahun lalu, tahun sekarang sudah mencapai Rp 59 juta.

"Sampai 31 Mei, ada 273 permohonan yang mengajukan peneraan. Namun, karena permintaan banyak masih ada sisa pemohon yang tak terlayani mencapai 80 permohonan," katanya.

Sementara menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Erik M Attaurik, pengujian tera ini penting untuk memastikan akurasi setiap alat ukur, alat takar, dan alat timbang.  Setidaknya alat ukur itu harus diuji berkala setiap setahun sekali. “Setiap alat ukur harus diuji keakurasiannya. Terutama alat ukur yang digunakan untuk berusaha," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement