REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Banjir yang terjadi di Kabupaten Garut pada Senin (5/6) malam tak hanya merusak areal pemukiman. Lahan pertanian di Kecamatan Tarogong Kaler ikut mengalami kerusakan.
Hal itu dikonfirmasi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Tatang Hidayat ketika memantau langsung areal pertanian terdampak banjir di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Selasa (6/6).
Ia menuturkan, yang mengalami kerusakan adalah areal tanaman padi, sayur, dan cabai. Kerusakan tersebar di sejumlah blok pertanian di Kecamatan Tarogong Kaler. Pihaknya terus mendata terkait kerusakan di daerah lain.
"Banyak lahan pertanian yang rusak akibat terendam banjir, kami masih mendata daerah mana saja yang terkena dampak banjir, sementara baru di Kecamatan Tarogong Kaler," katanya.
Ia menyebut peninjauan bertujuan memantau sementara tingkat kerusakan pertanian seperti potensi gagal panen atau gagal tanam padi. Adapun untuk tanaman lainnya seperti cabai dan tomat, menurutnya dapat dipertahankan hingga panen.
"Tanaman yang terendam banjir, kemungkinan akan hidup, tinggal dilakukan pemeliharaan lanjutan saja supaya bisa panen," ujarnya.
Sebelumnya, hujan deras terjadi sejak Senin (5/6) malam. Akibatnya air Sungai Ciojar meluap hingga memasuki pemukiman warga dan jalan raya.