Senin 05 Jun 2017 14:02 WIB

Penjelasan Kepala Satpol PP Soal Rumah Bedeng di Kalijodo

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bilal Ramadhan
Foto aerial proses pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan ruang terbuka hijau (RTH) Kalijodo, di Jakarta, Selasa (20/12).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Foto aerial proses pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan ruang terbuka hijau (RTH) Kalijodo, di Jakarta, Selasa (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, Jupan Royter mengungkapkan alasan mengapa rumah bedeng kembali muncul di kolong Tol Prof. Dr. Sedyatmo. Kolong Tol Prof. Dr. Sedyatmo berada di kawasan Kalijodo.

"Ya kita bilang gimana ya, mungkin kurang pengawasan atau ya saya kira semua. Ini butuh kesamaan persepsi untuk menjaga bahwa kolong tol ataupun tempat-tempat yang enggak tertib itu," ujar Jupan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (5/6).

Selain itu, Jupan mengatakan pengawasan kolong Tol Prof. Dr. Sedyatmo merupakan tanggung jawab bersama. "Jadi bukan semata-mata satu SKPD, saya kira begitu. Perlu keterpaduanlah antara instansi terkait," katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan tetap akan membongkar rumah bedeng yang berada di kolong tol Prof. Dr. Sedyatmo meskipun warga yang tinggal di sana memberikan perlawanan. Kolong Tol tersebut berada di kawasan Kalijodo, Jakarta Utara.

"Ya enggak apa-apa, nanti pasti kita koordinasikan dengan kepolisian untuk segera dibongkar. Karena imbauan terus menerus sudah dan itu enggak patut, enggak benar. Kemudian kan itu digunakan kembali," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (5/6).

Djarot khawatir rumah bedeng akan menjadi permanen jika tidak ditertibkan. Ia juga khawatir rumah bedeng digunakan untuk prostitusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement