Senin 29 May 2017 15:56 WIB

Pemerintah Upayakan Pemulangan 11 WNI di Marawi

 Tentara Filipina di Marawi, Mindanao. Tentara bertempur melawan kelompok ISIS Maute sejak pekan lalu.
Foto: Reuters/Romeo Ranoco
Tentara Filipina di Marawi, Mindanao. Tentara bertempur melawan kelompok ISIS Maute sejak pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan agar kesebelas WNI yang kini berada di Kota Marawi, Mindanao, Filipina dapat segera dipulangkan ke Tanah Air,kata Kadivhumas Polri Irjen Polisi Setyo Wasisto.

"Sekarang sedang diupayakan supaya bisa segera dipulangkan ke Tanah Air," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/5).

Menurut dia, berdasarkan data Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao dan Atase Polri di Filipina, diketahui bahwa para WNI tersebut masuk ke Negara Filipina secara legal dengan tujuan berdakwah dan tidak terkait dengan kelompok teroris ISIS.

"Mereka masuk ke Filipina secara legal. Mereka izinnya berdakwah dan tidak tergabung dalam kelompok yang sekarang bertempur," katanya.

Pihaknya memastikan kondisi para WNI tersebut baik pascaperistiwa baku tembak antara militer Filipina dengan kelompok bersenjata di Marawi. "Sebelas WNI ini dalam kondisi baik," ujarnya.

Saat ini, ISIS sedang membangun basis kekuatan di Marawi, Filipina untuk menguasai wilayah Asia Tenggara. Sejak Selasa (23/5), Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan darurat militer di Mindanao, pulau terbesar kedua di negara itu, untuk menghentikan pemberontakan.

Baku tembak terjadi ketika polisi dan tentara berupaya menangkap pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Kemudian kelompok bersenjata Maute yang pro-ISIS menanggapi rencana penangkapan tersebut dengan menyerbu Kota Marawi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement