Jumat 26 May 2017 23:34 WIB

Imigrasi Nunukan Perketat Pengawasan Terkait Kelompok ISIS

Petugas imigrasi dan kepolisian meningkatkan pengawasan bagi para pendatang di Terminal Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Foto: Antara/M Rusman
Petugas imigrasi dan kepolisian meningkatkan pengawasan bagi para pendatang di Terminal Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Kantor Imigrasi Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memperketat pengawasan terhadap pelintas batas. Tujuannya untuk mengantisipasi masuknya kelompok ISIS dari Filipina ke Indonesia. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Kabupaten Nunukan, Ferry Herling Ishak South di Nunukan, Jumat (26/5) membenarkan, pihaknya melakukan antisipasi dini terkait potensi masuknya kelompok ISIS yang sedang berada di negara tetangga Filipina saat ini. 

Ia menegaskan, pihaknya telah menginstruksikan kepada petugas Imigrasi setempat di loket pemeriksaan di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan untuk mengamati dengan sebaik-baiknya terhadap seluruh dokumen pelintas batas.

Ferry mengakui, tidak tertutup kemungkinan kelompok ISIS yang sedang digempur militer Filipina pascapenetapan darurat militer oleh pemerintah negara itu untuk bergeser ke wilayah NKRI. 

Sekaitan dengan hal ini, dia mengajak aparat hukum lainnya seperti kepolisian dan TNI bekerja sama mengantisipasi masuknya kelompok teroris tersebut ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan. Kabupaten Nunukan yang berbatasan darat dan laut dengan Malaysia bagian timur itu sangat rentan dijadikan jalur masuk kelompok teroris ke Indonesia termasuk menyelundupkan senjata api dan lain-lainnya.

Dia mengatakan, kerja sama yang baik dengan sesama aparat hukum sangat dibutuhkan. Karena wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan sangat terbuka atau jalur tikus yang dapat dimanfaatkan bagi teroris. 

"Kita butuhkan kerja sama dengan kepolisian dan TNI untuk mengantisipasi masuknya kelompok ISIS yang berada di Filipina saat ini," ujar dia.

Kelompok ISIS atau teroris yang dapat menggunakan pintu masuk ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan bukan hanya warga negara asing (WNA). Mereka juga ada yang WNI berdasarkan data yang telah dikantonginya. Bentuk pengawasan yang dilakukannya di loket pemeriksaan imigrasi apabila mencurigai orang bersangkutan dengan wawancara dan meningkatkan intuisi bagi petugasnya. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement