Kamis 25 May 2017 22:14 WIB

Tiba di Jakarta, Jokowi Jenguk Korban Bom Kampung Melayu

Warga berbaris menyambut kehadiran Jokowi di Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, Kamis (25/5).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Warga berbaris menyambut kehadiran Jokowi di Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, Kamis (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (25/5) malam tiba di pangkalan udara TNI AU Halim Perdanakusuma. Presiden mempercepat kunjungan kerjanya ke Malang, Jawa Timur dan Solo, Jawa Tengah pada 24-25 Mei 2017 untuk segera menjenguk korban ledakan bom Kampung Melayu.

Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta rombongan terbatas mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis malam sekitar pukul 20.15 WIB. Setelah mengadalan rapat terbatas di Bandara Halim, Presiden Jokowi berencana menjenguk para korban yang dirawat di RS Polri. Presiden juga dikabarkan akan meninjau lokasi tempat peledakan bom terjadi.

Presiden sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mengusut tuntas kasus peledakan bom Kampung Melayu, Jakarta. Jokowi meminta Kapolri bisa menangkap pelaku hingga ke jaringannya. "Saya sudah perintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku yang melakukan. Kita perintahkan untuk mengejar sampai ke akar-akarnya," kata Presiden di kediamannya di Solo, Kamis (25/5).

Pada Rabu (24/5), terjadi dua ledakan di halte bus Transjakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur yang menyebabkan korban jiwa dan korban luka. Ia pun menilai bahwa pelaku pengeboman sudah keterlaluan karena menyebabkan banyak korban. "Kita tahu korban yang ada ini sudah keterlaluan, korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, supir angkot jadi korban, penjual lapak kelontong jadi korban, polisi jadi korban," ungkap Presiden.

Serangan bom terjadi saat polisi sedang mengawal pawai obor jelang Ramadhan. Total korban tewas akibat bom di Kampung Melayu sebanyak lima orang. Dua orang tewas di antaranya diduga sebagai pelaku, tiga orang lainnya merupakan personel Polri. Sedangkan 10 orang korban luka adalah lima personel polisi dan lima orang warga sipil.

Tiga personel polisi yang meninggal adalah Ridho Setiawan, Bripda Taufan Tsunami dari Unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya, Imam Gilang Adinata. Sedangkan korban luka adalah Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ) mengalami luka pada wajah, badan dan paha, Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 PMj) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17 tahun) berprofesi sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19 tahun) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement