Kamis 25 May 2017 19:52 WIB

Lima Penyebab Anarkisme Geng Motor dari Kacamata Sosiolog

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ani Nursalikah
geng motor (ilustrasi)
Foto: Thinkstock
geng motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai kejahatan dilakukan geng motor seperti perampokan, penjarahan minimarket, pencurian dengan kekerasan sampai menelan korban nyawa. Polisi telah juga telah melakukan razia dan menangkap mereka, tetapi kejahatan tetap saja terjadi.

Namun, mengapa para geng motor tetap tidak jera melakukan kejahatan? Menurut Sosiolog Musni Umar ada lima penyebab tidak jeranya geng motor melakukan kejahatan.

Pertama, hilangnya peran keluarga. Menurut Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta itu, kemungkinan keluarga sudah gagal membina mereka akibat kemiskinan yang mendera atau karena pendidikan tidak memadai.

"Kedua, pendidikan agama tidak ditanamkan sejak kecil sehingga mereka tidak memiliki pegangan hidup," katanya kepada Republika.co.id, Kamis (25/5).

Ketiga, adanya frustrasi sosial karena keluarga miskin tidak bisa menyekolahkan mereka sehingga untuk eksis mereka bergabung ke komunitas geng motor. Keempat, kurang pembinaan. Kebanyakan mereka setelah terkena razia tidak ada  pembinaan yang berkelanjutan.

"Dan kelima, tidak ada solusi permanen untuk membawa mereka bisa hidup lebih baik," ujarnya.

Baca: Ini Tujuh Jalan Rawan Geng Motor

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement