Kamis 25 May 2017 13:13 WIB

Apindo: Pasar Domestik Bisa Berjalan Biasa Setelah Bom Kampung Melayu

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Petugas forensik memeriksa lokasi sekitar kejadian ledakan bom di terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5) dini hari.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas forensik memeriksa lokasi sekitar kejadian ledakan bom di terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pelaku usaha mengaku cukup terganggu oleh insiden bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Agung Pambudi menjelaskan, gangguan yang dimaksud terkait dengan kepercayaan dan keyakinan dari investor untuk terus merealisasikan investasinya di Indonesia. Alasannya, faktor keamanan dan kenyamanan berusaha menjadi salah satu pertimbangan penting bagi pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya di dalam negeri.

"Tentu hal itu (insiden bom Kampung Melayu) mengganggu. Tantangan buat pemerintah untuk ambil tindakan antisipatif yang lebih baik agar tidak terjadi lagi, dan agar tidak bereskalasi yang mengkhawatirkan," ujar Agung, Kamis (25/5).

Meski begitu, Agung meyakini bahwa pasar domestik sudah 'terbiasa' menghadapi insiden seperti ini. Ia berharap kegiatan ekonomi bisa tetap berjalan seperti biasa. Namun, Agung mendesak pemerintah untuk lebih tegas agar tidak kebobolan terjadi insiden serupa di masa yang akan datang.

Sebelumnya, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia menilai, sebetulnya aksi-aksi teror seperti yang terjadi di Kampung Melayu semalam sudah tak relevan lagi dengan upaya penggembosan kinerja ekonomi Indonesia. Apalagi, aksi teror juga dialami oleh negara-negara lain di Eropa yang bahkan memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dibanding Indonesia. Meski begitu, Bahlil meminta agar pelaku teror ditindak tegas agar iklim keamanan bisa mendukung iklim usaha yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ledakan bom bunuh diri terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5). Lima orang dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut, dua orang di antaranya diduga merupakan pelaku peledakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement