Rabu 24 May 2017 17:06 WIB

Panglima TNI: Kalau tak Waspada, Kita Bisa Terpinggirkan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Bayu Hermawan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Gatot Nurmantyo menunjukkan puisi berjudul 'Tapi Bukan Kami Punya' karya Denny JA di hadapan ratusan kepala daerah. Lewat puisi tersebut, Panglima TNI mengingatkan kepala daerah agar waspada terhadap potensi migrasi warga negara lain ke Indonesia.

"Kalau tak waspada, kita bisa terpinggirkan," kata Gatot dalam acara Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Kepala Daerahdan Wakil Kepala Daerah Angkatan II Tahun 2017 di BPSDM Kemendagri, Jakarta, Rabu (24/5).

Ia menyebut, hal yang paling berbaya, yakni migrasi, bukan pengungsian. Menurutnya, kompetisi global tidak hanya menyoal kompetisi antarnegara, tetapi kompetisi antarmanusia. "Manusia tak mengenal batas, dia akan mencari tempat yang lebih baik, teori Lewis," ujarnya.

Panglima TNI berujar, teori tersebut memprediksi sekitar 480 juta orang akan bermigrasi pada 2050, salah satunya karena pemanasan global. Ia mengatakan, migrasi terjadi karena kebutuhan manusia terhadap pangan, air, obat, industri, energi dan sumber daya alam lainnya.

Panglima TNI menyampaikan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut kesalahan terbesar CIA, yakni tidak menguasai ladang minyak saat menyerbu Irak. Potensi minyak tersebut justru dikuasao ISIS saat ini untuk melakukan propaganda.

Panglima TNI mengingatkan kepala daerah agar lebih waspada terhadap salah satu perspektif ancaman, yakni perebutan lahan. Di sejumlah negara, pemanasan global membuat tanah tidak produktif. Potensi ancaman itu, ia mengatakan, sudah diketahui sejumlah kepala daerah.

Ia mencontohkan, kebijakan sejumlah kepala daerah untuk mengantisipasi ancaman itu, yakni Presiden AS Donald Trump yang menutup jalur migrasi dari AS selatan ke utara. Mantan Perdana Menteri Australia Tony Abooott yang mengusulkan negara-negara Eropa agar menutup perbatasan bagi pengungsi.

Ia menyebut, salah satu dampak migrasi, yakni, terpinggirkannya keberadaan penduduk asli daerah itu. Ia mencontohkan, migrasi membuat keberadaan suku Indian hampir punah di AS, suku Aborigin hampir punah di Eropa. Indonesia, ia melanjutkan, adalah negara yang indah dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Ia memprediksi, Indonesia akan menjadi negara tujuan migrasi penduduk dunia.

"Kalau tak waspada kita bisa terpinggirkan. Contohnya, orang asli Betawi ada di pinggiran Jakarta," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement