Selasa 23 May 2017 21:22 WIB

Pasar Jaya: Bukan Pedagang yang Buat Harga Pangan Mahal

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Pedagang di pasar (ilustrasi).
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Pedagang di pasar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PD Pasar Jaya meyakini masih tingginya harga sejumlah komoditi pangan di pasar bukan disebabkan oleh pedagang yang menjual langsung ke konsumen. Manajer Unit Bisnis dan Ritel PD Pasar Jaya, Edison Sembiring menduga permainan harga terjadi dalam proses distribusi dari produsen ke pedagang.

Ia menyebut, pihak yang memainkan harga itu sebagai middle man. "Faktor X ini bukan ada di pedagang, tapi di middle man," kata dia, saat menjadi salah satu pembicara dalam seminar nasional Mendorong Perubahan Persepsi dan Perilaku Konsumsi Pangan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa (23/5).

Karena itu, kata Edison, PD Pasar Jaya mencoba menggantikan peran mereka dengan mendistribusikan langsung barang dari produsen ke pedagang. PD Pasar Jaya telah menjalin kerja sama dengan BUMD milik Pemprov DKI lainnya yang bergerak di bidang pangan, yakni Dharma Jaya dan Food Station.

"Kita ingin pedagang dapat barang dengan harga dan kualitas terbaik. Karena itu memang tugas kami membina pedagang," kata Edison.

Karenanya, ia memastikan PD Pasar Jaya hanya mengambil keuntungan yang tipis. Kemudian, Edison mengatakan, PD Pasar Jaya juga menjalankan fungsi pemantauan agar pedagang tetap menjual produk dengan harga wajar.

Adapun cara pembayarannya melalui Bank DKI dengan mekanisme yang pedagang sebut 'bon gantung'. Artinya, pedagang tak harus membayar barang yang mereka ambil di hari yang sama. "Misalnya hari ini ambil barang, besok saat mau ambil lagi baru bayar," kata Edison.

Jenis komoditi yang didistribusikan lewat PD Pasar Jaya yakni daging sapi, daging kerbau, daging ayam, telur ayam, beras, dan gula pasir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement