REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah pemikirannya terkait penanganan terorisme kepada pemimpin dunia dalam pertemuan Arab Islamic America Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Islam Amerika di Conference Hall King Abdulaziz Convention Center, Riyadh Arab Saudi, Ahad (21/5).
Pertama, Jokowi menyampaikan, umat Islam se-dunia harus bersatu meningkatkan ukhuwah Islamiyah untuk memberantas tindakan terorisme.
“Persatuan umat Islam merupakan kunci untuk keberhasilan memberantas terorisme. Janganlah energi kita habis untuk saling bermusuhan,” kata Jokowi, berdasarkan siaran resmi Istana.
Kedua, Jokowi mendorong peningkatan kerjasama pemberantasan radikalisme dan terorisme termasuk pertukaran informasi intelijen, pertukaran penanganan FTF (Foreign Terrorist Fighters), serta peningkatan kapasitas.
“Semua sumber pendanaan harus dihentikan. Kita semua tahu banyaknya dana yang mengalir sampai ke akar rumput di banyak negara dalam rangka penyebaran ideologi ekstrem dan radikal. Semua aliran dana harus dihentikan,” tutur Presiden.
Ketiga, menurut Jokowi, upaya menyelesaikan akar masalah harus ditingkatkan, serta ketimpangan dan ketidakadilan harus diakhiri. Selain itu, pemberdayaan ekonomi yang inklusif pun harus diperkuat.
“Terakhir, saya berharap bahwa setiap dari kita harus berani menjadi “part of solution” dan bukan “part of problem” dari upaya pemberantasan terorisme. Setiap dari kita harus dapat menjadi bagian upaya penciptaan perdamaian dunia,” ucapnya.