REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 4.700 lampion diterbangkan ke angkasa menyambut pembukaan Festival Banjir Kanal Barat, Kamis (18/5) malam. Ini merupakan salah satu rangkaian memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-470 Kota Semarang.
Rangkaian acara diawali hiburan Tarian Sinergi Budaya, diiringi dengan Gamelan Pelangi, menyambut kedatangan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan jajaran muspida Kota Semarang.
Giliran berikutnya, Festival Perahu Hias yang dimeriahkan dengan deretan perahu cantik yang dihias dengan kerlap-kerlip lampu berwarna-warni menyusuri Sungai Banjir Kanal Barat yang kebetulan saat itu sedang surut airnya.
Tepat pukul 21.00 WIB, masyarakat yang memadati sepanjang sungai dibagikan lampion-lampion, kemudian dikomando untuk menyalakannya agar bisa terbang. Pelepasan lampion pertama dimulai oleh Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang.
Dalam sekejap, langit di Kota Semarang dihiasi dengan kerumunan lampion yang terbang secara bersamaan yang disambut secara spontan oleh masyarakat yang hadir untuk mengabadikan gambar maupun berswafoto berlatar ribuan lampion.
Karena kurang memperhitungkan arah angin, beberapa lampion sempat "nyasar" terbang ke arah panggung. Namun para kru panitia secara sigap segera mengambil lampion yang menyangkut di sela-sela atap panggung dan mematikannya.
Wali Kota Semarang, Hendi menyebutkan jumlah lampion sebanyak 4.700 buah itu memang diselaraskan usia Kota Semarang yang sudah 470 tahun. Filosofi peleasan lampion tersebut yakni usia yang semakin matang dan semakin melayang tinggi di angkasa.
"Dengan diiringi doa, semoga di usia yang semakin matang ini, Kota Semarang bisa melayang tinggi di angkasa dan membuat masyarakat menjadi lebih sejahtera," katanya, di sela menyempatkan mengunjungi deretan stan di festival itu.
Ia mengapresiasi karena semakin banyak masyarakat yang tertarik dengan even tahunan itu. Hal itu dibuktikan dengan penyelenggaraan Festival Banjir Kanal Barat dari tahun ke tahun yang jumlah penontonnya semakin membeludak.
"Even ini juga menampilkan kreasi menghias kapal. Ya, kami ingin Sungai Banjir Kanal Barat yang sudah dinormalisasi sedemikian rupa dengan bantuan pusat tidak hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga menjadi tempat wisata," katanya.
Di sisi lain, Hendi juga meminta maaf kepada masyarakat yang kebetulan melintas di kawasan Sungai Banjir Kanal Barat terjebak macet meski sudah dilakukan pengaturan arus lalu lintas dan penempatan kantong-kantong parkir.
Festival Banjir Kanal Barat tahun ini berlangsung selama tiga hari sampai 20 Mei mendatang, dimeriahkan dengan berbagai hiburan. Seperti konser dangdut dan musik, serta 100 stan yang memamerkan aneka produk UMKM Kota Semarang.