REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan Kebun Raya Bogor menjadi simbol keberagaman yang harus dijaga dan dipelihara demi kenyamanan dan keindahan. "Kebun Raya Bogor tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau yang harus dijaga, tetapi simbol keberagaman," kata Bima dalam acara peringatan dua abad Kebun Raya Bogor, Kamis (19/5).
Bima mengatakan kebun raya sangat identik dengan Kota Bogor, hal ini selaras dengan survei yang dilakukan kepada warga, menanyakan apa yang paling identik dengan Bogor, yakni Kota Hujan dan Kebun Raya Bogor. "Kebun Raya Bogor dan Kota Bogor tidak bisa dipisahkan. Bukan hanya sebagai halaman depan dan belakang, tapi juga halaman tengah, sebagai paru-paru kota, hutan kota di tengah kota," kata politikus PAN tersebut.
Ia menyebutkan setiap hari Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi, hari biasa 1.000 wisatawan, Sabtu dan Ahad dikunjungi hampir 10 ribu wisatawan. Menurut Bima, Kebun Raya Bogor juga menjadi aset sebagai pembayar pajak paling taat di Kota Bogor. Pemerintah Kota berupaya jadikan KRB dan sekitarnya menjadi indah.
"Pemkot Bogor menata sekeliling Kebun Raya menjadi sistem satu arah, selain kurangi kemacetan juga mengurangi beban sekeliling agar pedestrian tertib dan nyaman. Membangun pedestrian bantuan pusat selain mempercantik kota untuk mengajak warga sehat. Aman kotanya sehat warganya," kata Bima.
Bima menyebutkan ada 15 ribu orang setiap hari yang datang ke Bogor untuk berlari di Kebun Raya Bogor. Data itu menunjukkan ada kolerasi dengan PAD yang meningkat. "Ini juga berdampak pada peningkatan hunian hotel yang signifikan. Dan semoga menyejahterakan warga Kota Bogor," katanya.