Rabu 17 May 2017 15:33 WIB

Presiden Temui Pemred Media Massa di Istana

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan para pimpinan media massa di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan ini, Jokowi menjelaskan sejumlah program pembangunan dan upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi tanah air.

Salah satu program yang dipaparkan yakni pembangunan dan pengembangan pelabuhan di berbagai daerah. Pelabuhan-pelabuhan yang telah dikembangkan pun kini telah menjadi tempat berlabuh bagi kapal-kapal bermuatan besar.

"Dulunya hanya kapal kecil dan kadang-kadang 4 bulan kapalnya gak nongol karena ombak sangat besar. Sekarang kapal yang sedang bisa merapat," kata Jokowi di Istana Merdeka di hadapan para pemimpin redaksi sejumlah media massa, Rabu (17/5).

Dengan begitu, saat ini pemerintah perlu mengatur jadwal kapal untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan tersebut. Jokowi pun meminta agar kapal-kapal besar tersebut dapat berlabuh hingga seminggu sekali. Dampak dari pembangunan pelabuhan tersebut, lanjut dia, yakni dapat meningkatkan perekonomian daerah. Jokowi mencontohkan, pengiriman hasil produk petani setempat ke daerah lainnya juga akan berjalan lebih lancar dengan biaya yang lebih murah.

"Kalau kapal datang rutin itu pedagang juga datang ke situ. Kecil-kecil, hanya beli pala berapa ton, beli kopra berapa ton, beli cengkeh berapa ton, yang dulu gak bisa barang barang itu terkirim dengan baik," jelas Jokowi.

Presiden kembali mencontohkan pembangunan jalan Trans Papua di Wamena yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, dengan pembangunan itu harga berbagai komoditas akan dapat lebih ditekan lantaran akses distribusi yang lebih cepat.

"Trans Papua yang di Wamena, Nduga, Mamuju, kalau truk sudah bisa lewat, harga semuanya di pegunungan tengah, harganya pasti langsung jatuh. Bagaimana semen sekarang dibawa kesitu," ujarnya.

Kendati demikian, pembangunan infrastruktur Trans Papua tersebut tidaklah mudah dan menemui berbagai hambatan. Meskipun panjang jalan hanya mencapai 287 km, namun kondisi pegunungan menghambat pembangunan. Di depan para pemimpin redaksi media massa, Jokowi pun menegaskan pemerintah akan fokus membangun infrastruktur dalam negeri. Anggaran negara pun, kata dia, difokuskan pada sektor ini.

"Dan memang saya sampaikan kepada menteri, saya tak ingin kehilangan fokus untuk mengerjakan ini, sehingga konsentrasi anggaran kita memang berada pada infrastruktur itu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement