Selasa 16 May 2017 10:31 WIB

Keluarga Cendana Terima Keluhan Masjid Al Hikmah Belanda Dipakai Aksi Bela Ahok

Rep: Ali Yusuf / Red: Andi Nur Aminah
Masjid Al HIkmah, Den Haag, Belanda.
Foto: Blogspot.com
Masjid Al HIkmah, Den Haag, Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi menolak vonis majelis hakim Jakarta Utara tidak hanya dilakukan di Indonesia. Massa yang mengatasnamakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga melakukan aksi serupa di Masjid Al Hikmah Nederland Belanda.

"Mereka mengatasnamakan pro atau simpatik Ahok menentang vonis hakim dan menuntut pembebasan Ahok," kata Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Anton Tabah Digdoyo kepada Republika.co.id, Selasa, (16/5).

Anton mengatakan, pascaaksi tersebut keluarga Presiden RI Kedua Soeharto yang dikenal keluarga Cendana itu bertubi-tubi mendapat laporan dari masyarakat Indonesia yang ada di Belanda. Mereka menyampaikan Masjid Al Hikmah Nederland Belanda yang dibangun keluarga besar Cendana beberapa hari terakhir ini digunakan untuk pusat kegiatan kelompok yang mengatasnamakan simpatiasan Ahok.

"Laporan tersebut terutama ditujukan pada Mbak Titiek Soeharto yang masyarakat memang sangat dekat dengan Mbak Titiek," ujarnya.

Anton yang pernah menjadi sepri mantan presiden Soeharto itu mengatakan, Mbak Titiek meminta mengatasi masalah ini. Karena pada prinsipnya, Anton mengatakan, keluarga Cendana itu mengadu hanya untuk mengingatkan bagaimana fungsi masjid. "Masjid di manapun fungsinya untuk ibadah dan memahami agama Allah," katanya.

Atas dasar itulah purnawiran Polri ini meminta pendukung Ahok menghentikan aksi protes terhadap vonis hakim terhadap Ahok di Masjid Al Hikam Belanda. Karena, kata dia, aksi itu dinilai tidak memuliakan masjid, apalagi aksi dilakukan untuk menentang keputusan hakim. "Apalagi, aksinya mengajak LSM Belanda atau warga asing untuk menyerang policy negara Indonesia," katanya.

Menurut Anton, apa yang dilakukan pendukung Ahok di Belanda sudah jelas sangat mencoreng nasionalisme bangsa Indonesia di mata dunia. Karena keputusan hakim wajib dihormati, jika tidak terima ada cara-cara hukum yang elegan yaitu banding. 

"Tempuhlah itu, tidak usah dengan rekayasa-rekayasa protes yang kini juga dilakukan di beberapa kota provinsi di Indonesia yang dinilai rakyat sebagai rekayasa," katanya.

Anton mengajak semua rakyat Indonesia bersatu dan menjadi warga yang baik, taat hukum, taat asas dalam berdemokrasi. Karena syarat berdemokrasi adalah kemampuan bermutu tinggi mengendalikan diri dalam ketaatan asas.

Atas berita ini pihak Masjid Al Hikmah memberikan klarifikasi dan hak jawab sebagai berikut:

Takmir Bantah Masjid Al Hikmah Den Haag Dijadikan Pusat Kegiatan Simpatisan Ahok

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement