Senin 15 May 2017 18:56 WIB

Sopir Angkot di Sukabumi Minta Perbaikan Jembatan Nasional

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Jembatan Rusak. Ilustrasi
Foto: pixabay
Jembatan Rusak. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan sopir angkutan kota (angkot) jurusan Cibadak-Benda, Cicurug Kabupaten Sukabumi melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pelayanan Sukabumi, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Senin (15/5). Mereka meminta dilakukannya perbaikan jembatan nasional Pamuyuran Kecamatan Cibadak.

Para sopir angkot ini awalnya menggelar aksi mogok jalan di kawasan Cibadak. Menjelang siang, para sopir itu mulai bergerak ke Kantor BPJ yang berada di Kota Sukabumi.

"Kami mengadakan mogok dan demo karena kerusakan jembatan cukup parah dan dibiarkan," ujar Ketua Komunitas Oakley yang mewadahi pengemudi angkutan umum, Endang Kusnadi kepada wartawan selepas menggelar aksi di depan kantor BPJ Wilayah Pelayanan Sukabumi.

Padahal ujar dia jembatan nasional tersebut sudah rusak dan terancam ambruk. Terlebih jalur tersebut setiap harinya dilintasi kendaraan berat dan angkutan lainnya. Para sopir khawatir jembatan tersebut tidak lagi kuat menahan beban dan akhirnya ambruk yang berdampak pada timbulnya korban jiwa.

Endang menuturkan, sebelumnya para sopir angkot sudah seringkali menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar segera memperbaiki jembatan. Namun hingga kini kerusakan jembatan yang berlangsung sekitar 10 ini belum juga diperbaiki.

Menurut Endang, para sopir angkot selama ini mengeluhkan berkurangnya pendapatan akibat kerusakan jembatan. Di mana kata dia untuk melintasi jembatan ini memerlukan waktu yang lama karena terjadi kemacetan lalu lintas cukup panjang.

Contohnya ungkap Endang, pada kondisi normal sopir angkot Cibadak-Benda menempuh perjalanan bolak balik atau rit sebanyak lima kali. Kini kata dia dengan adanya kemacetan sopir angkot hanya mampu sebanyak tiga rit perjalanan.

Beban bahan bakar yang digunakannpin ujar Endang menjadi bertambah banyak. Saat ini terang dia bensin yang dikeluarkan dalam perjalanan Cibadak-Benda mencapai tiga liter namun sekarang naik menjadi lima liter.

Kondisi ini sambung Endang menyebabkan penghasilan para sopir angkot turun drastis dan tidak bisa menghidupi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu lanjut dia para sopir angkot berharap pemerintah bisa memperbaiki jembatan yang rusak tersebut.

Dari data Komunitas Oakley kata Endang jumlah armada angkot Cibadak-Benda mencapai sebanyak 397 unit. Sementara jumlah pengemudi angkot diperkirakan mencapai seribuan orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement