Sabtu 13 May 2017 15:59 WIB

Pengemis Menyamar Jadi "Nenek-Nenek" Diamankan Dinsos DKI

Rep: Alfan Tiara Hilmi/ Red: Bayu Hermawan
Razia gelandangan dan pengemis (ilustrasi)
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Razia gelandangan dan pengemis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas), Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mengamankan dua orang wanita, Ina Marlina (33 tahun) dan Iday (35). Mereka diamankan karena Ina mengemis di Pasar Nangka, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (12/5) malam, sedangkan Iday yang mengajak Inay untuk menjadi pengemis.

Dalam menjalankan aksi mereka, Iday menyuruh adiknya Ina untuk mengemis dengan berpura-pura menjadi nenek-nenek. Meskipun masih berusia muda, Ina berdandan agar terlihat tua dan lusuh untuk memperoleh belas kasihan dalam bentuk uang dari masyarakat.

Menurut Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat Surya, Iday dan Ina yang merupakan kakak beradik itu cukup lihai ketika menyamar menjadi Lansia. Surya mengatakan, masyarakat yang tidak jeli bisa terkena tipu muslihat mereka berdua.

"Kami sudah sering menjangkau pengemis dengan berbagai macam modus, dan untuk kali ini petugas kami menjangkau pengemis dengan modus nenek-nenek serba lusuh," kata Surya di Jakarta, Sabtu (13/5).

Ina mengatakan dirinya baru tiga hari menjadi pengemis. Ia mengaku terpaksa menyambi menjadi pengemis karena upah pekerjaannya saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Saya sebelum ini bekerja di laundy, tapi gaji saya tidak menutupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Saat diamankan petugas, Ina mengaku baru saja berangkat bertugas sebagai pengemis. Dalam waktu 30 menit, Ina berhasil meraup uang sekitar Rp 97.000. Awalnya petugas P3S Jakarta Barat mengamankan Inay dan Ida atas laporan dari warga yang melihat banyaknya pengemis dan pengamen di kawan Tegal Alur, Jakarta Barat.

Dalam penangkapan kali ini, petugas P3S dibantu petugas gabungan dari kelurahan, Bimas dan Babinsa Kelurahan Tegal Alur. Pada malam itu, petugas P3S tidak hanya mengamankan Inay dan Ida, tetapi juga lima pengamen di wilayah Kalideres.

Saat ini mereka berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat untuk dibina agar tidak mengulangi hal yang sama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement