Jumat 12 May 2017 19:43 WIB

Mendagri Bantah Sebar Data Pribadi Veronica Koman

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membantah telah menyebarkan data pribadi Veronica Koman terkait orasinya saat berunjuk rasa di depan Rutan Cipinang menuntut pembebasan Ahok. Tjahjo mengatakan, data diri Veronica tersebut ditelusurinya sebagai bukti data valid untuk melayangkan surat permintaan klarifikasi kepada Veronica atas orasinya yang dinilai memfitnah rezim pemerintahan Jokowi.

“Nggak, nggak ada. Yang nyebar temen Anda saja kan wartawan. Satu orang saja. Dia tanya, mau kirim apa sudah ada data bukti? Ada. Mana buktinya? Ini buktinya. Kan nggak mungkin saya kirim surat, harus data valid,” kata Mendagri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (12/5).

Sebagai bagian dari pemerintahan Jokowi, Tjahjo mengaku tersinggung atas orasi Veronica tersebut. Karena itu, menurutnya, langkah yang diambilnya itu sebagai bentuk pembelaan terhadap Kepala Negara.

“Saya bagian dari pemerintah. Saya harus bela Presiden saya,” ucapnya.

Ia juga menilai orasi yang dilakukan oleh Veronica bukanlah termasuk kritik terhadap pemerintah, tetapi merupakan fitnah kepada pemerintah. Sebab, menurut dia, pemerintah tak mengintervensi putusan hakim terhadap Ahok yang terjerat pasal penodaan agama.

Tjahjo menjelaskan, surat klarifikasi yang dilayangkan pun dimaksudkan agar Veronica menjelaskan orasinya tersebut. “Saya hanya mau minta klarifikasi apa sih maksudnya dia seperti itu. Mungkin karena dia emosional. Kalau dia clear, clear, saya nggak macem-macem. Mengingatkan saja,” kata Tjahjo.

Permintaan surat klarifikasi inipun dinilainya merupakan itikad baik dari pemerintah untuk mengingatkan Veronica. Surat tersebut, kata dia, juga telah dikirimkannya pada Kamis (11/5) kemarin.

"Baru kemarin dikirim. Tunggu saja, itikad baik mengingatkan," ucapnya.

Saat melakukan demo menuntut pembebasan Ahok, Veronica menyampaikan bahwa rezim pemerintahan Jokowi lebih buruk daripada rezim SBY. Karena itu, Mendagri meminta Veronica untuk mengklarifikasi ucapannya tersebut lantaran dinilai telah memfitnah pemerintah.

"Saya berdiri di sini hari ini untuk membela Ahok, karena bahwa ini adalah keadilan yang diinjak-injak. Rezim Jokowi adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY,” ujar Veronica dalam orasinya di depan Rutan Cipinang. Dalam keterangan tertulisnya, Mendagri pun kemudian menyampaikan telah berhasil mengidentifikasi data diri Veronica.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement