Kamis 11 May 2017 03:45 WIB

Ini Strategi Polisi Bubarkan Massa Pro-Ahok yang Berdemo Hingga Dini Hari

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Hazliansyah
Ratusan Massa Pro-Ahok lakukan aksi demonstrasi di depan gedung Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat, Rabu (10/5).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Ratusan Massa Pro-Ahok lakukan aksi demonstrasi di depan gedung Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Cempaka Putih Jakarta Pusat, Rabu (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama melakukan aksi di depan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Jalan Letjen Suprapto Cempaka Putih Jakarta Pusat sejak Rabu (10/5) hingga (11/5) dini hari, guna menuntut penangguhan penahanan Ahok. Sempat berulang kali menemui jalan buntu dalam negosiasi, akhirnya polisi berhasil membubarkan massa.

Sekitar pukul 01.00 WIB ratusan polisi mulai menyiagakan barisan. Dipimpin Kapolres Metro Jakarta Pusat Suyudi Ario Seto, polisi mengingatkan massa Pro-Ahok untuk segera membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.

"Kami menghargai bapak dan ibu dalam menyampaikan ini, tapi karena kami sudah terlalu lama memberi batas waktu toleransi kami mohon bapak ibu segera pulang," kata Suyudi pada massa di lokasi, Kamis (11/5).

Namun massa yang menuntut agar Ahok tidak ditahan ini bergeming. Mereka justru duduk merapat di Jalan Letjen Suprapto. Akhirnya polisi mengambil tindakan. Barisan aparat maju dengan Polwan di barisan depan.

Polwan-polwan itu mengangkat sejumlah wanita Pro-Ahok yang bersikukuh bertahan di barisan depan. "Tadi sekitar lima orang diamankan sementara," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto.

Kondisi memanas antara massa dan polisi. Polisi pun berdebat dengan massa dengan diwarnai aksi saling dorong. Saat itulah mobil tahanan berisi tahanan wanita dari massa pro Ahok melintas. Seketika massa Pro-Ahok menyerbu mobil itu.

Meski sempat mengalami gedoran, mobil tahanan polisi berhasil lolos dari kejaran massa Pro-Ahok. Saat itulah negosiasi dilanjutkan. Akhirnya, dengan kecewa massa Pro-Ahok menerima keputusan negosiasi itu.

"Kita yang menuntut keadilan memang kecewa dengan ini, tapi jaminan teman-teman kami yang dibawa tadi kembali dengan keadaan sehat," ujar perwakilan massa Pro-Ahok pada massanya.

Mobil tahanan pun kembali. Polwan-polwan segera menurunkan para tahanan sementara itu satu per satu. Terlihat dalam pantauan di lapangan, salah satu tahanan terlihat pingsan. Polwan pun bergotong royong merawat salah satu tahanan wanita yang pingsan itu.

Menurut Suyudi, cara ini perlu dilakukan karena massa Pro-Ahok telah melewati batas waktu ketertiban pukul 18.00 WIB terlalu jauh. Ia juga mengkhawatirkan kenyamanan dan keamanan warga sekitar. "Makanya kita ambil langkah. Itu upaya kita strategi kita," ujar dia.

Massa pun akhirnya berangsur membubarkan diri sekitar pukul 02.30 WIB. Mereka menjanjikan akan melakukan aksi kembali hingga tuntutan penangguhan penahanan Ahok diterima oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement