Rabu 10 May 2017 16:04 WIB

Presiden Jokowi Jajal Sulitnya Medan Pembangunan Jalan Trans-Papua

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
 Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyusuri Jalan Trans Papua di ruas Wamena-Mamugu dengan mengendarai sepeda motor trail, Rabu (10/5).
Foto: dok. Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyusuri Jalan Trans Papua di ruas Wamena-Mamugu dengan mengendarai sepeda motor trail, Rabu (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pembangunan Jalan Trans Papua ruas Wamena-Mamugu 1 dalam kunjungan kerjanya ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Saat peninjauan, Jokowi didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono.

Kendati demikian, tinjauan yang dilakukan Presiden kali ini tampak berbeda. Saat meninjau, Jokowi mengendarai motor trail menyusuri jalan sepanjang tujuh km yang tengah dibangun itu.

Menurut Jokowi, dengan mengendarai kendaraan roda dua tersebut, ia dapat merasakan kesulitan yang dialami selama proses pembangunan.

"Kalau naik trail kelihatan jelas kesulitannya. Itu baru naik, coba bayangkan yang membangun. Kita ini kan coba melihat di lapangan," ujar Jokowi, berdasarkan siaran resmi Istana, Jakarta, Rabu (10/5).

Medan di Papua diakuinya menjadi hambatan dan tantangan dalam membangun infrastruktur. Karena itu, Jokowi menyampaikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerja sama dengan pihak TNI dalam proses awal pembangunan Jalan Trans Papua.

"Ini awalnya dikerjakan oleh TNI dulu. Saya tadi dengan Panglima lihat kesulitannya seperti apa. Kemudian setelah terbuka, baru Kementerian PU masuk untuk aspal, untuk mengikuti apa yang telah dikerjakan oleh TNI. Saya kira kalau duet ini dilakukan terus ini akan mempercepat," ujarnya.

Keterlibatan TNI ini dinilai sangat diperlukan. Dengan medan yang berada pada ketinggian sekitar 3.200 meter di atas permukaan laut menjadikan peranan mereka sangat penting. "Pembukaan lahan dulu oleh TNI untuk membentuk badan-badan jalan. Supaya masyarakat di seluruh Tanah Air tahu betapa sangat sulitnya membangun jalan di Papua karena tanahnya bergunung-gunung yang sangat tinggi," ujarnya.

Adapun ruas jalan yang disusuri oleh Presiden beserta rombongan kali ini merupakan salah satu ruas dari sekitar 4.300 kilometer Trans Papua yang sedang dalam proses pembangunan. Sepanjang 3.800 kilometer sudah berhasil dibuka oleh TNI dan diharapkan pada tahun 2019 nanti seluruh ruas jalan sudah terbuka dan dapat dilalui.

"Ini tadi kita berjalan di ruas dari Wamena menuju ke Kenyam sepanjang 287 kilometer. Memang yang teraspal baru 37 kilometer, tetapi ini akan terus dikerjakan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement