Selasa 09 May 2017 23:23 WIB

Kebun Raya Salah Satu Solusi Atasi Permasalahan Air

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kebun Raya Bogor
Foto: ,
Kebun Raya Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia memiliki jumlah limpahan air yang terbilang besar. Namun hal itu dinilai belum menjamin jumlah ketersedian air bersih.

Sejumlah wilayah di Indonesia bahkan masih terancam kelangkaan air bersih. Terutama wilayah di mana masyarakatnya memiliki akses terbatas terhadap air, seperti pulau-pulau kecil, daerah perbatasan dan juga daerah terpencil.

Untuk mengatasi permasalahan air ini, pembangunan kebun raya dianggap bisa menjadi salah satu solusinya. Dibarengi dengan konsep pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi dengan baik dari hulu hingga hilir dengan menggunakan inovasi teknologi.

Kebun raya memiliki peran penting untuk mengatasi permasalahan air di negeri ini. Sebab, kebun raya selama ini menjadi kawasan penyangga untuk penyimpanan air tanah dan menjaga keberadaan air tanah bersih tetap ada.

"Water scarcity (kelangkaan air) menyebabkan akses masyarakat terhadap air bersih sangat kecil. Pembangunan kebun raya maupun miniatur miniatur kebun berbagai daerah yang rawan kelangkaan air akan membantu timbulnya konservasi air secara alami dan mendorong air dengan kualitas baik dan kuantitas besar," kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain pada Selasa (9/5).

Selain kebun raya, kata Iskandar, solusi mengatasi kelangkaan air juga harus dibarengi dengan pengelolaan SDA yang terintegrasi. LIPI dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil mengaplikasikan suatu konsep ketahanan air pada suatu wilayah atau pulau kecil yang minim akses terhadap ketersediaan air bersih dengan berbagai inovasi teknologi LIPI. Konsep ini disebut dengan One lsland, One Plan, One Water

Secara singkat, konsep One lsland, One Plan, One Water menawarkan suatu pengelolaan air pada suatu wilayah atau pulau dengan sistem terintegrasi dari hulu (sumber air) hingga ke hilir (pemanfaatan air). Dalam hal ini pengelolaan air pada suatu wilayah atau pulau harus terintegrasi dalam sebuah sistem.

Sistem terintegrasi pengelolaan sumber daya air suatu daerah tersebut akan menjadi fondasi pembangunan perekonomian daerah. "Ketahanan air suatu daerah merupakan fondasi dari ketahanan pangan dan energi suatu wilayah yang berujung pada kesejahteraan perekonomian masyarakat di daerah tersebut," tutur Iskandar

Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya LIPI, Didik Widyatmoko menambahkan, konsep terintegrasi LIPI dalam pengelolaan air lewat One lsland, One Plan, One Water bersama dengan fungsi konservasi kebun raya diharapkan bisa diaplikasikan di berbagai wilayah rawan kelangkaan air di Indonesia.

Dengan penerapan hal tersebut, maka konsep tata ruang dan tata wilayah akan mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan berbagai teknologi, seperti pengelolaan SDA, teknologi pengolahan air, teknologi konservasi air, teknologi pengawasan kualitas dan kuantitas air, teknologi distribusi air, pengujian kualitas air, dan teknologi pengolahan air limbah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement