Senin 08 May 2017 22:57 WIB

Hasto: PDIP adalah Partai dengan Ideologi Pancasila

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Istimewa
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan pentingnya Pancasila untuk dihikmati dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. "Pancasila dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan sebagai satu bangsa, musyawarah dan keadilan sosial adalah kepribadian kita," kata Hasto dalam acara Rakorda PDI Perjuangan Maluku, di Ambon, Senin (8/5).

Hasto mengungkapkan, kader PDIP siap bekerja sama dengan komponen bangsa lain yang telah berkeringat membangun republik, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Polri, dan TNI untuk menjadi benteng Pancasila sebagai pemersatu bangsa.

Hasto juga menegaskan, kader PDIP yang Pancasilais bukan golongan kiri atau kanan. "Kita adalah patriot bangsa yang harus menyatu dalam seluruh napas kehidupan rakyat Indonesia. Kita adalah partai dengan ideologi Pancasila, bukan lainnya," tegas dia.

Untuk itu, lanjut Hasto, sesuai arahan ketua umum DPP Megawati Soekarnoputri, PDIP harus berjuang mengatasi berbagai ketidakadilan yang terjadi. Sebab, ketidakadilan menjadi lahan subur tumbuhnya radikalisme.

"Fanatisme yang diperjuangkan oleh PDIP hanyalah fanatisme untuk berbuat baik, yakni membumikan nilai-nilai Pancasila tanpa kecuali," ujar dia.

PDIP, kata dia, berkeyakinan bahwa Pancasila yang digali dari bumi Indonesia oleh Sukarno adalah antitesis terbaik terhadap radikalisme. Untuk itulah PDIP harus berbenah diri dan terus meningkatkan kinerja untuk rakyat.

"Senjata yang paling ampuh adalah persatuan dengan rakyat. Karena itulah, skala prioritas yang harus kita lakukan adalah mengatasi berbagai bentuk ketidakadilan, kebodohan, dan kemiskinan," ujar dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun disebut sudah mengambil langkah tepat melalui program pembangunan yang diorientasikan pada pemerataan. Yaitu dengan membangun dari pinggiran atau dari daerah.

"Pancasila adalah jalan kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia. Hukum harus berdiri kokoh dan aparat TNI dan Polri serta Kejaksaan Agung harus bertindak tegas melawan berbagai gerakan yang berniat mengganti dasar negara kita," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement