REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Zulkarnain mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya tindak kejahatan dari 200 lebih tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Kelas II B Sialang Bungkuk.
"Kehati-hatian sah-sah saja, tapi jangan dikatakan ada yang menyandera. Belum ada laporan tahanan menyandera orang. Rampasan bisa saja ada tapi juga belum ada laporan," kata Kapolda ketika meninjau Rutan di Pekanbaru, Jumat (5/5).
Meski begitu, lanjutnya, polisi tetap melakukan razia khusus mengawasi tahanan yang lari. Saat ini dikatakannya bahwa sudah 167 tahanan kabur yang telah ditangkap. Selain itu pihaknya juga tetap melakukan pengawasan di Rutan hingga situasi kondusif.
"Saat ini pengamanan dibantu TNI 67 personel, polisi 300 lebih terdiri dari satu satuan setingkat kompi Kepolisian Resor Pekanbaru, dan beberapa dari shabara. Sampai suasana kondusif baru ditarik," ujar kapolda.
Ia mengharapkan internal memperbaiki rutan dalam hal ini oleh Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Riau. Ia mengatakan bisa saja ikut campur namun lembaga tersebut tentu ada inspektorat. "Namun pelayanan dipersulit berarti ada sesuatu yang salah, saya sampaikan secara transparan untuk perbaiki. Kalau ada buktinya kecil ada pungutan liar itu korupsi juga," tambahnya.
Diketahui bahwa tahanan yang kabur mendobrak pintu rutan ada kelompok Blok B dan C. Kapolda mengatakan bahwa blok tersebut menyedihkan karena tidak layak. Terlebih lagi kapasitas hanya 361 tapi dihuni 1800 lebih. "Bahkan untuk pindah saja harus pakai gantian, tapi namanya kalau layak namanya tidak tahanan. Terlihat Blok A B dan C tidak berbaur," jelasnya.