Jumat 05 May 2017 18:31 WIB

Kriminolog: Kelebihan Muatan Penyebab Ratusan Tahanan Kabur

Ilustrasi tahanan kabur
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi tahanan kabur

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kriminolog Universitas Islam Riau, DR Syahrul Akmal Latif menilai masalah kelebihan kapasitas bagaikan 'bom waktu', yang menjadi salah satu penyebab ratusan tahanan dari rumah tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru, berunjuk rasa dan kabur.

"Kondisi overload baik di Rutan maupun Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) di Provinsi Riau ini luar biasa. Sementara fasilitas dari Kanwil Kemenkumham sangat minim. Inilah pemicunya," kata Syahrul, Jumat (5/5).

Kelebihan penghuni dan minimnya dukungan sumber daya manusia (SDM) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Riau, menurut Syahrul merupakan 'bom waktu'. Kondisi tersebut menyebabkan gesekan-gesekan hingga dalam waktu tertentu akan menimbulkan kerusuhan, hingga berujung kaburnya tahanan. Seperti yang terjadi di Rutan Klas IIB Pekanbaru, Jumat (5/5) siang tadi.

Dilaporkan lebih dari 300 tahanan Rutan Klas IIB atau dikenal sebagai Rutan Sialang Bungkuk kabur tepat Sholat Jumat. Tahanan yang masih dalam proses persidangan itu kabur usai terjadi bentrokan di dalam Rutan. Syahrul menilai kejadian itu merupakan akibat dari kondisi yang terjadi di Lapas dan Rutan saat ini. Dia mengatakan kejadian ini harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah.

Terlebih lagi, mayoritas tahanan yang kabur merupakan tahanan kasus kejahatan umum atau conventional crime, terutama narkoba. Saat ini, Syahrul mengatakan lebih dari 50 persen penghuni Rutan dan Lapas di Riau merupakan tahanan kasus narkoba. Tahanan tersebut yang menjadi salah satu pemicu penyebab kelebihan kapasitas, jelasnya.

"Dari dulu Pemerintah Riau terus berupaya membangun Rutan khusus kasus narkoba, namun belum ada respon positif dari Pusat. Sehingga tahanan narkoba digabungkan dengan tahanan umum. Ini yang seharusnya di evaluasi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement