Kamis 04 May 2017 20:24 WIB

Jokowi: Saya Sembilan Tahun Ngontrak Baru Bisa Beli Rumah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono (kanan), Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono (keempat kanan) meninjau bangunan rumah Villa Kencana Cikarang untuk masyarakat berpenghasilan rendah usai peresmian di kawasan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/5).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono (kanan), Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono (keempat kanan) meninjau bangunan rumah Villa Kencana Cikarang untuk masyarakat berpenghasilan rendah usai peresmian di kawasan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan rumah murah 'Villa Kencana Cikarang' bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Cikarang, Bekasi, Kamis (4/5). Saat meresmikan pembangunan rumah MBR ini, Jokowi sempat berinteraksi dengan sejumlah calon pembeli rumah.

Jokowi pun kemudian memastikan kesanggupan dan kemampuan finansial masyarakat yang akan membeli salah satu rumah tersebut.  "Saya mau bertanya sebetulnya cicilan Rp750 ribu-Rp900 ribu itu memberatkan enggak?," tanya Jokowi.

Ketiga warga yang ditanya pun menyampaikan mampu untuk membayar cicilan kredit rumah murah tersebut. Mereka rata-rata mengaku memiliki penghasilan sekitar Rp 3,5 juta tiap bulannya.

Sedangkan tiap bulannya mereka harus membayar cicilan sekitar Rp 800 ribu per bulan dengan uang muka sekitar Rp 1,12 juta. Presiden pun kemudian menyampaikan, dirinya juga pernah mengontrak rumah dengan tipe 25/60 selama sembilan tahun. Rumah yang ditempatinya tersebut terbagi menjadi dua kamar dan satu kamar mandi.

"Dulu saat saya, dulu ngontrak rumah dengan tipe ini, kamar dua juga sama. Ini tipe 25 gede, dua kamar 1 kamar mandi, daripada ngontrak. Saya dulu sembilan tahun ngontrak, baru bisa beli rumah," cerita Jokowi.

Penyediaan rumah murah ini diperlukan guna memenuhi kebutuhan dan hak dasar warga untuk memiliki tempat tinggal. Pembangunan rumah murah di Cikarang ini juga merupakan bagian dari program pemerintah yakni program satu juta rumah.

Terlebih harga tanah baik di daerah industri maupun perkotaan semakin meningkat. Jokowi mengatakan pemerintah pun akan terus menyediakan rumah murah bagi MBR di seluruh wilayah di Indonesia.

Rumah yang dibangun ini memiliki tipe 25/60 dengan harga per unit dari Rp 112 juta hingga Rp 141 juta. Untuk memiliki rumah MBR ini, masyarakat dikenai uang muka sebesar satu persen dengan bunga cicilan fixed lima persen hingga 20 tahun.

Hingga Maret 2017, PT Bank Tabungan Negara (BTN) dengan PT Arrayan Bekasi Development telah membangun 4.734 unit rumah. Nantinya, rumah yang akan dibangun di lokasi ini sebanyak 8.749 unit di atas lahan seluas 105 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement