REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pencurian komputer terjadi jelang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMPN 2 Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa, (2/5). Empat komputer diketahui dicuri, namun tidak sampai menggangu jalannya UNBK di sekolah tersebut.
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengaku prihatin terhadap pencurian empat unit komputer yang terjadi semalam. Ia menyayangkan insiden kemalingan terjadi jelang pelaksanaan UNBK.
"Mudah-mudahan masyarakat sadar tolong dong yang namanya pendidikan tanggunjawab bersama, kalau mau ngambil jangan di fasilitas pendidikan. Ini untuk kebutuhan semua tapi mereka tidak melihat masa depan anak," katanya pada wartawan usai upacara peringatan Hardiknas.
Empat unit komputer yang dicuri diketahui sebagai komputer cadangan. Sehingga pelaksanaan UNBK tak banyak terganggu. "Diusahakan sekalipun ada yang hilang tidak ganggu jalannya UNBK, UNBK ini jadwal nasional, Disdik berupaya supaya tidak terganggu prosesnya di wilayah Singaparna," ujarnya.
Ia menduga pencuri kemungkinan orang yang bekerja di sekolah tersebut. Alasasnnya, pencuri mengetahui letak komputer. Ke depannya, ia meminta Polres Tasik meningkatkan pengamanan pada fasilitas pendidikan. "Tingkatkan pengamanan kami kirim surat ke Polres, pasang CCTV juga bisa biar tahu malingnya. Siapa tahu orang dalam karena tahu tata letaknya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasik Kundang Sodikin mengatakan akan mengantisipasi kehilangan komputer dengan menempatkan petugas piket jaga di tiap sekolah penyelenggara UNBK. Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan laptop jika ada komputer yang mengalami kerusakan mendadak atau bahkan kecurian lagi.
"Sudah beberapa kali ujicoba insya Allah lancar, sudah disiapkan jaringan PLN. Antisipasinya pencurian ada petugas piket jaga sampai malam dan disiapkan (laptop) cadangan juga," jelasnya.