Selasa 02 May 2017 09:00 WIB

Jumlah Kecelakaan di Indonesia Empat Tahun Terakhir

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Muhammad Hafil
Kondisi bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di jalur Puncak Cianjur, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Ahad (30/4).
Foto: Riga Nurul Iman/Republika
Kondisi bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di jalur Puncak Cianjur, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Ahad (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Komisi V DPR  menilai pemerintah gagal menerapkan program roadmap to zero accident yang dicanangkan sejak 2008.  Hal itu ditunjukkan dengan tren kenaikan angka kecelakaan lalu lintas setiap tahun. 

Kecelakaan maut beruntun yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir yang mengakibatkan lebih dari 36 korban meninggal menunjukan kegagalan pemerintah dalam menekan angka kecelakaan. Dalam dua pekan terakhir tercatat 48 kecelakaan yang menewaskan lebih dari 23 orang.

Itu belum termasuk kecelakaan maut di Ciloto yang menewaskan 13 orang. "Ini bukti kita belum serius menekan angka kecelakaan. Kita sudah ada program roadmap to zero accident sejak tahun 2008, tapi program ini mandek. Angka kecelakaan masih tinggi dan 26 ribuan nyawa melayang setiap tahun di jalan raya,” kata Wakil ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (1/5) malam.

Sebagai upaya pelaksanaan program keselamatan, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 1 Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Peningkatan Keselamatan Transportasi. Namun, rencana aksi ini belum bisa menekan angka kecelakaan yang justru mengalami tren kenaikan. 

Sigit mengatakan tren kecelakaan lalu lintas secara nasional setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Sejak 2014 hingga terakhir tahun lalu, jumlahnya semakin banyak. Sepanjang 2014 tercatat 95.906 kasus, tahun selanjutnya 98.970 kasus, dan terakhir 2016 meningkat menjadi 105.374 kasus dengan korban meninggal dunia tercatat 25.859 orang, luka berat 22.939 orang, luka ringan 120.913 orang. Namun, jika dibandingkan dengan 2012 mengalami penurunan dari 117.949 kasus menjadi 100.106 kasus pada 2013.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement