Senin 01 May 2017 09:13 WIB

Pagi Ini Serikat Buruh Berkumpul di Kawasan Monas

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nidia Zuraya
Massa dari gabungan organisasi buruh dan pekerja melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). ilustrasi
Foto: Antara
Massa dari gabungan organisasi buruh dan pekerja melakukan aksi memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pekerja dari berbagai organisasi atau serikat buruh mulai ramai berkumpul di kawasan Monumen Nasional (Monas) Gambir Jakarta Pusat sejak pukul 8.00 WIB. Mereka berkumpul untuk menyampaikan aspirasinya hari ini, Senin (1/5) bertepatan dengan Hari Buruh Internasional. 

Kendaraan para peserta aksi diparkir di kawasan parkir Monumen Nasional. Sedangkan peserta dari berbagai serikat buruh berkumpul dengan kelompoknya masing-masing mengenakan atribut sesuai serikat pekerjanya. Berbagai bendera serikat buruh pun dikibarkan. 

Organisasi yang terlihat diantaranya Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Tani Teluk Jambe (STTB) Karawang dan lain-lain. Mereka akan menyampaikan tuntutan-tuntutan mereka pada pemerintah. 

Salah satu anggota FSPMI, Nurul Hidayat mengatakan mereka akan melakukan long march dari Jalan Medan Merdeka Barat ke Jalan Medan Merdeka Utara. "Kita akan melanjutkan aksi di depan Istana Merdeka," ujarnya di Pintu Monas Barat Daya, Jakarta Pusat. 

Ketua Umum STTB Maman Nuryawan mengatakan para-petani akan melakukan aksi kubur diri. Maman bersama STTB menuntut pemerintah mengembalikan hak-hak petani Teluk Jambe yang dirampas. "Bersama buruh lain, petani Teluk Jambe Tidak akan berhenti melakukan aksi kubur diri sebelum pemerintah menindak PT Dewi Lestari yang merampas hak kita," ujar dia. 

Salah satu anggota SPN Andi Murdiansyah mengatakan salah satu tuntutan yang akan mereka ajukan adalah terkait pengawasan outsourcing. "Kami harap pemerintah mengawasi aturan outsourcing dengan baik, agar kami terlindungi," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement