REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen FISIP dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Haryadi berpendapat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memiliki pengaruh dan wibawanya begitu besar dalam menjaga keseimbangan dan kemajuan partai.
"Secara kelembagaan PDI-Perjuangan nyaris identik dengan Megawati Soekarnoputri. Ini merupakan kelebihan," kata Haryadi, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Ahad (30/4).
Menurut dia, setiap partai politik besar yang tumbuh berkesinambungan, selalu memiliki ideologi yang bekerja, kepemimpinan yang berdaya pengaruh kuat, kader atau simpatisan yang militan, dan pendanaan yang dipercaya. "Keseluruhan prasyarat itu niscaya lekat pada keberadaan PDI-Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati," ucapnya.
Bahkan, Megawati mampu menyelesaikan setiap konflik di internal partai dan terkonsolidasi begitu Megawati membuat keputusan. "Jadi, ada semacam mekanisme penyelesaian konflik secara damai lewat keputusan final Megawati sebagai ketua umum partai," ujarnya.
Adapun kelemahannya, mekanisme partai secara kelembagaan menjadi amat bergantung kepada kualifikasi kepemimpinan Megawati. Sejauh ini, dengan segenap kualifikasi dan pengalaman yang dipunyai Megawati Soekarnoputri, tak ada masalah substansial bagi keberadaan dan kemajuan PDI-Perjuangan.
Bahkan, kata dia, untuk mencegah kultus individu terhadap dirinya, Megawati membangun sistem pengkaderan kepemimpinan di internal partai. Bermunculan lah kader-kader partai yang menduduki posisi penting di jajaran eksekutif maupun legislatif serta dalam kepengurusan partai.
"Baik di pusat maupun di daerah," kata dia.