Sabtu 29 Apr 2017 16:23 WIB

Dahnil: Dari Penista ke Pendusta Agama

Rep: Fuji EP/ Red: Ilham
Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: istimewa
Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, selain terjadi kasus penodaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kini terjadi perampasan hak orang-orang fakir, miskin, dan yatim oleh para pendusta agama melalui praktik korupsi.

"Kawan kita marah luar biasa terhadap sang penista dan kita kawal terus sampai proses hukum akhir. Tapi kawan, ada juga yang sangat mengerikan nan merusak peradaban, yakni para pendusta agama, sejenak tengoklah Alquran, Surat Al-Maun," kata Sabtu (29/4).

Ia mengungkapkan, kini para pendusta agama melalui praktik korupsi merampas hak-hak orang fakir, miskin, yatim dan mustad'afin. Praktik korupsi tersebut terstruktur, masif, dan sistematis. Para pendusta agama tersebut juga melakukan perlawanan balik dengan berbagai cara untuk melemahkan agenda pemberantasan korupsi.

Ia menerangkan, saat ini, KPK telah dilemahkan secara sistematis dari dalam. Kuda Troya yang dikirimkan ke dalam KPK sukses memporakporandakan KPK dari dalam. KPK juga dihajar kuat dari luar dengan berbagai cara. Sehingga terjadi penurunan kepercayaan dan dukungan publik. Ia menegaskan, konstelasi ini berbahaya bagi pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Kasus Novel Baswedan yang sejatinya bisa mengungkap kejahatan-kejahatan bandit politik yang bersembunyi dibalik kata mulia hukum dan praktik ternak terorisme terhadap semua yang membahayakan sumber rente dan kekuasaan, tidak dituntaskan dengan segera. Kasus Tama S Lakun semoga tidak terulang terhadap Novel Baswedan, dilupakan dan selesai tanpa penyelesaian hukum, gelap siapa pelakunya," jelasnya.

Dahnil sekali lagi menegaskan, bandit politik bersatu, kenapa publik yang mengharapkan Indonesia bebas korupsi tidak bersatu? Dia meminta semua orang tidak membiarkan Indonesia menjadi bangsa yang bertoleransi terhadap korupsi. Lawan korupsi sampai akar-akarnya.

"Mari bersama ekspresikan berbagai bentuk kontribusi perlawananmu kawan. Mari berjamaah lawan korupsi, kawal KPK berani. Tuntaskan semua kasus korupsi, lawan angket DPR RI," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement