Jumat 28 Apr 2017 10:11 WIB

Presiden Jokowi ke Filipina, Hadiri KTT ASEAN Hingga Bertemu Duterte

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) melambaikan tangan sebelum masuk ke pesawat kepresidenan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (2/9).
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) melambaikan tangan sebelum masuk ke pesawat kepresidenan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi pagi ini, Jumat (28/4) bertolak ke Manila, Filipina untuk menghadiri KTT ASEAN ke-30. Berdasarkan rilis resmi Istana, Presiden dan Ibu Negara tak hanya akan mengunjungi Manila.

Kepala Negara juga dijadwalkan untuk bertolak ke Davao dan Hong Kong. Di KTT ASEAN, Jokowi akan memberikan pandangannya mengenai keberhasilan dan tantangan ASEAN yang tahun ini memasuki usia ke-50. Kunjungannya itu juga akan dimanfaatkan oleh Presiden untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi kedua negara, terutama di bidang perdagangan.

Dalam kunjungan ke Manila, Presiden Jokowi dan Ibu Negara turut didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sedangkan di Davao City, Presiden Joko Widodo bersama Presiden Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran laut Roll-on Roll-off (Ro-Ro) Davao-General Santos-Bitung. Peresmian ini diharapkan dapat memajukan perdagangan sub kawasan, dan meningkatkankan konektivitas, baik antara Indonesia-Filipina maupun konektivitas ASEAN.

Sementara dalam kunjungannya ke Hong Kong, Presiden ingin memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) mendapat perlindungan dari otoritas Hongkong. Hal ini mengingat saat ini terdapat sekitar 172 ribu WNI bekerja di Hong Kong.

Selain itu, sebagai salah satu hub investasi, Hong Kong telah berinvestasi ke Indonesia yang nilainya pada 2016 mencapai 2,25 miliar dolar AS. Angka investasi ini naik 225 persen dibanding tahun 2015 yang hanya 691 juta dolar AS.

Oleh karena itu, kunjungan ke Hong Kong juga akan dimanfaatkan Presiden untuk meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara. Presiden pun berharap kunjungan tersebut dapat memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia dan juga mempererat kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara yang akan dikunjunginya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement