REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai kasus hukum yang menyeret Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah menjadi pelajaran cukup berarti bagi bangsa Indonesia.
Sebagai pejabat publik atau pemimpin, menurutnya ini menjadi momentum untuk memperbaiki diri. "Sebagai bangsa kita belajar banyak dari seluruh persoalan yang terkait dengan persoalan hukum (Ahok) ini," kata Hasto kepada wartawan usai digelarnya sidang pembacaan pledoi Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (25/4).
Terkait pembacaan pledoi atau pembelaan yang dibacakan Ahok dan penasihat hukumnya, menurut Hasto ini merupakan momentum untuk menyampaikan pemikiran dan perasaan di dalam seluruh proses hukum.
"Dalam perspektif itu, apa yang disampaikan Ahok merupakan ekspresi terbaik atas seluruh peristiwa yang telah terjadi sekarang," terangnya.
Seluruh pledoi, kata dia, tentu saja berangkat dari fakta hukum dan bukti yang diangkat di persiadangan. Dan semua ini, menurutnya, proses sudah berjalan.
Pihaknya pun menyerahkan semua hal terbaik itu kepada majelis hakim agar bisa bekerja sesuai prinsip kemanusiaan dan keadilan. Pihak manapun dilarang melakukan intervensi atas persoalan ini.
"Lebih-lebih ini berkaitan dengan hal sensitif, maka hukum harus ditegakkan dengan keadilan sesuai bukti-bukti materiil yang terungkap di persidangan," ungkap Hasto.
Baca juga, Hakim Tolak Kakak Angkat Ahok Menjadi Saksi.