REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak-Panti Sosial Asuhan Anak (Fornas LKSA-PSAA) bakal menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di Goodway Hotel Batam, pada Selasa-Kamis, 25-27 April 2017.
Sekjen LKSA-PSAA Jasra Putra mengatakan, rakernas tersebut akan dihadiri 700 kepala Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) se-Indonesia. "Rakernas II Fornas LKSA-PSAA ini mengangkat tema 'Menguatkan Pengasuhan Keluarga untuk Indonesia Hebat'," ujar Jasra Putra dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Senin (24/4).
Menurut dia, tema tersebut sengaja diusung dalam forum nasional untuk menjawab isu-isu dan meminimalkan kekerasan yang terjadi di panti. Jasa Putra mengungkapkan, data dan pemberitaan menunjukkan kekerasan di panti masih cukup banyak, seperti kejadian di Panti Khairunnisak Batam, Panti Anak Bangsa di Riau, serta di Al-Hijrah Gorontalo.
"Dalam rakernas ini akan dilakukan penandatanganan dan komitmen bersama dalam penerapan standard operasional prosedur (SOP) penerimaan, asessmen, dan mengembalikan anak ke keluarga. Standard operasional prosedur itu merupakan penjabaran teknis dari Standar Nasional Pengasuha Anak (SNPA)," ungkap Jasra Putra.
Ia menambahkan, Fornas LKSA-PSAA sudah menyiapkan 52 nama asesor yang telah dilatih guna mendukung dan mensukseskan percepatan proses akreditasi Panti Asuhan yang dilakukan oleh pemerintah dengan target 2.000 lembaga pada tahun 2017. Instrumen akreditasi itu, kata Jasra Putra, sangat penting guna mencegah dan mendeteksi dini kekerasan fisik dan psikis terhadap anak, serta memperoleh peta kualitas layanan.
"Ada beberapa isu yang akan dibahas dalam Rakernas II Fornas LKSA-PSAA ini, pertama penggabungan Forum Nasional yang terintegrasi dari berbagai macam layanan kluster seperti, kluster anak yang berhadapan dengan hukum, balita, anak jalanan," papar Jasra Putra.
Kedua, lanjut dia, menyukseskan kebijakan pengasuhan ramah anak dalam keluarga sebagai persoalan hulu masalah anak dan bahkan ingin memperjuangkan pelaksanaan Nawacita Presiden Jokowi soal pembangunan penguatan karakter anak dalam keluarga.
Ketiga, kata dia, memperjuangkan uang tali asih untuk kepala panti yang jumlahnya lebih kurang 8.500 panti asuhan. "Kita melihat hari ini tukang sapu saja dapat insentif, harusnya pengasuh juga mendapatkan kesejahteraan, apalagi beberapa lembaga pengasuhan telah mendapatkan akreditasi dari pemerintah, seharusnya berbanding lurus dengan kesejahteraan," tegasnya.
Rencananya, Rakernas II Fornas LKSA-PSAA itu, ungkap Jasra Putra, akan dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong, Dirjen Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Harris Iskandar, Deputi IV Kantor Staf ke-Presidenan Eko Sulistyo, Asdep Pemenuhan Anak Atas Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan KPPPA Rohika, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI Marzuki, Kabadan Kemensos RI Edi Suharto, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos RI Nahar.