Senin 24 Apr 2017 15:27 WIB

Gelombang Pasang Terjang Selatan Sukabumi Rusak Rumah dan Warung

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Gelombang pasang. Ilustrasi
Foto: Antara
Gelombang pasang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana gelombang pasarng melanda kawasan pesisir selatan Kabupaten Sukabumi Ahad (23/4). Dampaknya, sejumlah rumah warga dan warung di pinggiran pantai mengalami kerusakan.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, salah satu lokasi bencana gelombang pasang di Kampung Wisata RT 01 RW 03 Desa Citepus, Kecamatan Palabuanratu. "Informasi dari relawan penanggulangan bencana, gelombang pasang menerjang pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB," ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Suryana kepada wartawan Senin (24/4).

Akibat kejadian tersebut kata dia satu unit rumah milik warga atas nama Pupu mengalami kerusakan. Selain itu lanjut dia ada tiga warung atau tempat usaha yang ikut rusak milik Tita, Jama, dan Asep Saepulloh.

Yana menerangkan, taksiran kerugian akibat bencana tersebut mencapai sekita Rp 40 juta. Selain itu sebagian warga yang warungnya rusak tidak bisa beraktivitas seperti hari-hari biasa.

Saat ini kata Yana, petugas BPBD telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam penanganan bencana tersebut. Di antaranya dengan unsur kecamatan, aparat desa, Polri, dan TNI.

Beruntung sambung Yana, pada bencana tersebut tidak ada warga yang menjadi korban jiwa. Namun, warga yang berada di pinggiran pantai diminta untuk tetap mewaspadai datangnya gelombang pasang. Hal ini terang dia dilakukan untuk mencegah munculnya korban jiwa.

Salah seorang pemilik warung di Citepus Teti (34 tahun) mengatakan, gelombang pasang tersebut merusak sebanyak sembilan warung yang ada di pinggiran pantai. "Gelombang tinggi ini sudah berjalan sejak dua hari terakhir," ungkap dia.

Namun kata Teti, terjangan gelombang pasang paling besar terjadi pada Ahad. Saat ini lanjut dia ia hanya bisa pasrah melihat tempat usahanya rusak diterjang gelombang pasang air laut.

Warga Citepus lainnya Asep Edo Saefuloh (40) menambahkan, ketinggian ombak di selatan Sukabumi ini diperkirakan tiga hingga empat meter. "Sebenarnya, warga sudah berupaya menahan dengan karung berisi pasir," imbuh dia.

Upaya tersebut kata Asep ternyata tidak mampu menahan terjangan gelombang pasang yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Pasalnya, karung berisi pasir tersebut pun terbawa arus air laut.

Kini ujar Asep, sebagian warga ada yang mengungsi ke tempat lain yang lebih aman. Langka ini lanjut dia untuk mengantisipasi datangnya bencana gelombang pasang yang lebih besar dari sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement