REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak memaparkan, tiga fungsi srategis anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah yang harus dijalankan dan dilaksanakan komponen organisasi itu. "Ada tiga hal fungsi Kokam, yaitu merawat ukhuwah islamiyah, mengawal dan menjaga NKRI dan pancasila, dan ketiga menggembirakan kemanusiaan," kata Dahnil saat Apel Akbar Kokam se-Bantul di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, aHAD SORE (23/4).
Menurut dia, merawat Ukhuwah Islamiyah atau mempererat silaturahmi antar-umat Islam harus melekat dan menjadi watak bagi setiap anggota angkatan muda Muhammadiyah itu baik anggota baru maupun pemuda ormas tersebut. "Bila Islam dirusak maka menjadi tanggungjawab Kokam untuk membela karena merawat persatuan umat itu tugas utama, sehingga bila ada umat Islam disakiti, maka Kokam juga merasa disakiti, satu umat Islam tersakiti seluruh Kokam merasa disakiti," katanya.
Dahnil mengatakan, sedangkan fungsi menjaga dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila jadi tugas penting, karena bagi Kokam, bagi pemuda Muhammadiyah, pancasila adalah final yang sudah jadi kesepakatan bangsa. "Pancasila ini adalah kesepakatan kita bersama dan sebagai idiologi bangsa, sehingga bila ada orang atau pihak yang berusaha merusak NKRI, harus kita lawan," katanya.
Menurut dia, dalam mengawal dan menjaga keutuhan NKRI, Kokam tidak membutuhkan senjata, melainkan ilmu pengetahuan dan perjuangan menegakkan kedaulatan NKRI dengan melawan idiologi komunisme dan lainnya. "Bagi kader Kokam tidak ada ketertakutan atas apa yang pantas dijaga, ketertakutan yang pantas dirawat, tidak ada takut kecuali takut kepada Allah. Jadi itu semangat Kokam yang selalu kita gelorakan," katanya.
Sedangkan untuk fungsi menggembirakan kemanusiaan, lanjut Dahnil, setiap anggota Kokam harus ikhlas dalam menjalankan kegiatan kemanusiaan, misalnya dalam membantu korban bencana maupun orang yang terkena musibah. "DIY rawan bencana, maka Kokam harus selalu siap sedia, siaga di mana ada bencana alam, di mana kemanusiaan membutuhkan, di mana ada penindasan, di mana ada kaum dhuafa yang ditindas, maka Kokam harus hadir di situ," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Apel Akbar Muhammad Farid Hadiyanto mengatakan, kegiatan apel yang diikuti sekitar 700 personel Kokam ini dalam rangka penguatan internal Kokam Bantul dalam menghadapi berbagai situasi yang terjadi saat ini. "Dengan adanya kegiatan ini diharapkan Kokam merapatkan barisan dan selalu siap dalam situasi apapun," katanya.
Dia mengatakan, sebelum apel akbar ini terlebih dahulu diawali dengan diklatsar di Gua Jepang Bantul pada 22-23 April. jumlah peserta diklatsar sebanyak 230 personel untuk calon anggota Kokam baru.