REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Sosial Devie Rahmawati mengatakan masyarakat sudah mendapatkan pelajaran penting dari lembaga-lembaga survei. Saat ini, Devie mengatakan, semakin cerdas karena pengalaman lembaga survei pemilihan presiden pada 2012 silam.
"Masyarakat semakin cerdas karena sudah ada pengalaman di pemilihan-pemilihan sebelumnya. Itu artinya, kalau dalam hal ini masyarakat sudah selesai (terkait lembaga survei yang bermasalah)," ujar Devie di Jakarta, Sabtu (22/4).
"Tetapi yang paling penting bagaimana memastikan bangsa ini maju, rakyatnya dapat kenyang, sehingga semua orang dapat berpikir lebih tenang dan jernih," katanya.
Sebelumnya, Peneliti alumnus FISIP Universitas Indonesia (UI), Fitri Hari menjelaskan perlu dilakukan audit publik kepada lembaga survei yang hasil surveinya berbeda jauh dengan penghitungan KPU DKI Jakarta.
Dia menyarankan agar lembaga survei itu perlu diberikan peringatan atau 'kartu merah' oleh publik karena hasil buruk surveinya di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Tiga survei yang diberikan kartu merah adalah SMRC (Saiful Mujani Research Center), Indikator, dan Charta Politika.